Oleh Liliyana Amsir
Mulainya dari mana yah!
Haha, jadi bingung sendiri. Baiklah, kenalin dulu nama aku Liliyana seorang
mahasiswi Fakultas Ilmu Komputer UMI. Kalian tentunya tahu UMI kan? Universitas
Muslim Indonesia, kampus kebanggaanku, kampus terkeren menurutku. Tapi disini
aku tidak akan bercerita panjang lebar tentang kampusku, karena memang tujuan
awal aku membuat cerita ini untuk para sahabatku.
Semakin dewasa kita
nantinya akan semakin sulit membedakan mana yang benar benar tulus dan mana
yang hanya sok tulus, mana yang bisa dipercaya dan mana yang hanya bisa
didengar, mana yang bisa dijadikan sahabat dan mana yang memangg hanya pantas
dijadikan teman bahkan dianggap orang lain. Menurutku, sahabat adalah orang
yang selalu ada saat suka maupun duka, orang yang selalu siap membantuku saat
aku kesulitan, orang yang selalu siap meminjamkan pundaknya untukku bersandar
saat aku kelelahan, orang yang akan selalu menghiburku saat aku sedih. Dari dulu,
aku tidak pernah menemukannya, aku tidak pernah benar benar bisa percaya orang lain, bagiku, duniaku cukup aku saja,
aku tidak perlu sahabat, aku tidak perlu seseorang menghiburku karena akupun
bisa bahagia tanpa hiburan dari orang lain, aku tidak memerlukan pundak untuk
bersandar karena aku masih bisa mengatasi semua masalahku sendiri, aku bisa
bicara dengan tuhanku.
Tiga tahun aku memegang
prinsip itu dan semuanya memang berjalan dengan baik, akupun tetap merasa
bahagia, temanku bisa dihitung dengan jari, tapi memang dari dulu aku tipikal
orang yang tidak mudah beradaptasi. Makin kesini, aku merasa hidupku makin
membosankan, tidak ada hal yang baru, sekolah, rumah, begitu seterusnya hinggah
aku memasuki dunia baru(hahaha alay), maksudku lingkungan yang baru, sekarang
statusku bukanlagi siswi namun mahasiswi, waaww nah dari situ juga awal
persahabat kami dimulai.
Singkatnya, kami
bersama saat pertama kali masuk kampus, saat masih jaman jaman mabah, pokoknya
kami selalu jalan bersama, kalau ditanya bagaimana kalian bisa bersahabat, aku
juga bingung, dari mana awal kami sehingga bisa jadi seakrab ini. Intinya, kami
melalui banyak hal yang menarik, melalui suka duka bersama.
Aku kenalin sahabatku
satu persatu. Pertama ada Hidayani Nursan, she is my partner, hahaha orangnya
lucu, bawel, agak alay, suka drama korea, sifatnya sebelas dua belas dengan anak
SD(kadang-kadang, hahaha), dia baik, ramah, tapi kadang jadi plinplang. Sangat
banyak hal yang telah aku dan Yani lewati dan hal yang paling tidak bisa kulupa
itu saat nilai kami ada yang bermasalah, saat ia menjatuhkan bedaknya kemudian
menangis, merengek bak anak kecil, itu adalah hal terlucu.
Yang kedua ada Feby
Febriyanti, orangnya baik, sangat baik,dia akan selalu berusaha membantu saat
diantara kami ada yang kesulitan, jujurnya aku salut dengan kesetiakawanannya,
aku menghargainya, sangat. Si Ratu baper, orangnya paling baperan, jadi hati
hati kalau bercanda sama dia yah, hahaha. Orangnya manis, paling tidak bisa
lepas dari gedgetnya, cerewet kadang kadang, agak pemalu juga. Hal yang tidak
bisa aku lupa darinya ekspresi dia pas dibilang gendut sama dosen, benar benar
lucu.
Ketiga ada Itrawati
Qalbi, kami sering memanggilnya mace, kenapa? Karena diantara kami dialah yang
paling dewasa, padahal jika dilihat dari umur dia yang paling muda, orangnya tidak suka dengan yang ribet, bisa dikatakan cuek, paling benci kalau lihat
kosnya berantakan namun 100% kosnya bakal berantakan kalau ada kami, cerewet
sih tidak, agak baperan juga tapi tidak sebaper Feby(maaf feby, just story). Hal
yang paling tidak bisa kulupa dari dia adalah ekspresinya saat sedang ada
masalah dengan pacarnya, lucu, bahkan selalu berhasil membuatku ketawa kalau
mengingatnya.
Keempat ada Silviana,
orangnya cerewet sekali, si Ratu selfie, si ratu fashion, alay? Kadang kadang,
paling tiidak bisa diam.
Kelima ada Naimah
Gairil Massora, orangnya imut, kalem sih nggak tapi dibilang cerewet juga
tidak, agak baperan juga, jadi kalau mau bicara sama dia tidak boleh keras yoo.
Keenam ada Yunita, si
Ratu make up, paling rempong kalau sudah menyangkut bedak dan lipstic, pecinta
drama korea. Cerewet tidak kalem juga tidak. Agak malas apalagi kalau urusan
kampus, paling susah move on. Hahaha
Yang ketujuh ada Nurul
Fadillah, si Ratu cooding. Paling cerdas, paling pandai beretorika, namun sangat
jarang kumpul dengan kami(*sad), kenangan bersamanya sangat sedikit.
..............................................................................................................................
Kami bersahabat saat
semester satu hinggah sekarang(semester tiga), sangat banyak masalah yang
datang, kadang kami saling mendiami, lalu pada akhirnya kami kembali bersama. Pernah
kami saling memarahi, namun pada akhirnya kami saling meminta maaf.
Jangan ditanya berapa
kali kami marahan, sampai sampai tidak saling perduli lagi, namun karena
kedewasaan kami kembali bersama. Pernah satu
hari, persahabatan kami benar benar diuji. Saat salah satu diantara kami
berselisih paham, dan yang lain berusaha untuk untuk menyatukan. Aku mengerti,
didalam persahabatan yang dibutuhkan hanya kedewasaan, bagaimana kedewasaan itu
kita gunakan untuk memaklumi dan menerima kekurangan sahabat. Jujur, diantara
kami berdelapan, tentu saja masing masing dari kami memiliki kekurangan, dan
disini aku tidak akan meceritakan kekurangan dari sahabatku, biarkan kekurangan
itu kujadikan sebagai alasanku memilihnya menjadi sahabat.
Bagiku, seorang sahabat
lebih berharga dari 100 bahkan 1000 teman, sekali aku menganggap mereka sahabat
maka selamanya akan kujadikan sahabat.
Dan untuk kalian para
sahabatku, terima kasih sudah percaya padaku, terima kasih telah memilihku
menjadi sahabat, kalian tahu kekuranganku dan kalian masih mau menerimaku,
terima kasih untuk waktu kalian yang selalu kalian sempatkan untukku, terima
kasih karena selalu membantuku keluar dari masalah, terima kasih karena mau
mendengarkan ceritaku yang kadang membosankan, aku sayang kalian, dan aku
berharap persahabatan kita tidak hanya sampai di sini, aku berharap kita akan
selalu seperti ini.
Aku beruntung memiliki
kalian. Cerita ini kudedikasikan untuk kalian para sahabat tercinta, bagiku kalian adalah teman, sahabat,
sekaligus saudara. Akupun sadar, tentu saja aku pernah melukai hati kalian,
baik disengaja maupun tidak, tentu saja aku pernah bersikap egois, maafkan aku
maafkan segala kekuranganku, dan terima kasih telah memilihku.
luar biasa. 1000++ jempol deh. :D (y)
BalasHapuswaww, banyaknya itu kak😁
BalasHapus