Author by Liliyana

“lo
nyaman hidup kayak gini?” tanya Pram.
“menurut
lo?” gue kembali mengisap rokok yang hampir habis,
“lo
kenapa menyiksa diri lo sendiri” sambung Pram, gue terdiam. Sambil terus
mengisap rokok yang panjangnya sisa sekitar 2 cm itu.
“plis
Njel, lo nggak boleh kayak gini terus” Pram kembali berbicara
“tau
apa lo tentang hidup gue.” Jawabku santai. Gue melempar puntung rokok itu ke
arah depan, pandanganku terhenti pada dua orang yang sedang duduk bersama,
saling berpegangan tangan, kemudian saling berpelukan. Iri sekali rasanya .
“lo
nggak rindu kehidupan normal lo? Lo nggak rindu dengan dunia kecil lo? Dengan suasana
rumah lo yang selalu dipenuhi dengan canda tawa. Lo nggak kasihan dengan ibu
lo, tiap hari menunggu anak tunggalnya pulang. Apa lo nggak berf. . . “
“lo
diam yah, gue nggak butuh nasehat basi lo itu” gue terdiam, gue tau yang gue
lakuin ini salah, gue tau kalau apa yang gue lakukan sekarang ini akan sangat menyakiti hati orang tua gue, tapi gue nggak perduli. Rasa perduli gue sudah
habis dua tahun lalu, rasa sayang gue telah habis dua tahun lalu, rasa iba gue
telah habis dua tahun lalu, semuanya telah berakhir. Tidak ada lagi masa kecil
yang indah, tidak ada lagi suasana rumah yang penuh canda tawa, tidak ada lagi
Angela yang baik dan penurut, tidak . . sekarang itu semua tinggal kenangan,
sejak mereka memutuskan untuk . . . BERCERAI.
.....................................................................................................................................................
“mah
plis jangan pergi, Angel mohon” gue berusaha menahan mama agar tidak pergi
meninggalkan rumah, ok gue tahu kalau disini ayah yang salah, ayah hilaf karena
telah selingkuh, tapi bukankah sebagai orang dewasa mama harusnya bisa
memaafkan kehilafan ayah, bukankah seharusnya mereka mempertahankan rumah tangga
mereka
“lepasin
mamah Angel, biarkan mama pergi”
“kalau
begitu Angela ikut” gue berusaha menahan mamah, gue berusaha memohon agar mama
mau membawa gue pergi bersamanya, tapi tetap tidak dihiraukan, dia pergi begitu
saja tanpa menengok kearah gue walau sekali. Saat itu hati gue hancur, sejak
saat itu secara tidak sadar, mereka
membunuh Angela yang baik hati dan melahirkan Angela si gadis pembangkan.
.....................................................................................................................................................
“gue
perduli sama lo Angela” gue menatap Pram dengan tatapan tajam,
“lo
mau apa dari gue?” tanyaku dengan senyum sinis, gue nggak percaya lelaki, gue
tau apa yang dia mau dari gue, gue tau tidak satupun lelaki berjiwa baik,
semuanya hanya mengincar tubuh gue, habis dinikmati mereka buang bagai sampah.
“gue
sayang sama lo,dan gue perduli sama lo”
“lo
ngincar tubuh gue?” gue kembali menatap Pram, gue sendiri bingung kenapa gue
bisa mengucapkan kalimat sekotor itu, gue nggak tau setan apa yang telah
tinggal dibadan gue, yang bisa gue lihat
hanyalah keburukan orang, yang ada di pikiran gue hanyalah pikiran negatif,
tidak ada hal yang baik yang bisa gue lihat, semuanya adalah kesalahan, hati
gue terasa mati, terasa tertutup.
“yah
setiap lelaki akan menjawab iya untuk pertanyaanmu itu”
“gue
tau, gue tau lo ngejar ngejar gue untuk itu”
“gue
nggak akan pernah nyentuh tubuhmu itu sebelum kau kuhalalkan. Gue mau lo
berubah Angela. Gue tau lo itu orang
baik. Coba lo lihat dunia ini dengan sudut pandang yang berbeda. Dunia tidak
sekejam yang lo fikir”
“lo
nggak usah nasehatin gue, gue nggak butuh. Lo nggak tau gimana buruknya hidup
gue. Lo tidak mengerti. Jadi tidak perlu sok nasehatin gue”
“gue
tau hiddup lo, gue ngerti hidup lo. Gue tau ayah ibu lo bercerai. Gua tau ayah
lo selingkuh, gue tau tunangan lo main hati dengan sahabat lo sendiri, dan gue
bahkan tau kalau sahabat lo hamil anak tunangan lo”. Sumpah, gue stuck begitu
mendengar ucapan Pram barusan, dari mana dia tau masa lalu gue, bagaimana
mungkin dia tau semua tentang hidup gue. Siapa dia sebenarnya.
“siapa
lo sebenarnya?” gue berdiri dan menatap Pram sangar. Gue benar benar penasaran
dengan orang ini.
“gue
bilangkan, gue tau semua tentang kamu. Gue mau lo berubah Angela. Gue mau lo
jadi wanita soleha”
“gue
tau kalau lo itu orang baik, gue tau kalau lo ngelakuin itu karena lo kecewa
dengan dunia, lo kecewa dengan orang tua
lo, lo kecewa dengan tunangan lo, lo kecewa dengan orang orang disekitar lo. Tapi
lo juga harus tau, tidak semua hal itu buruk, lo harus mengerti tidak semua
orang itu jahat, tidak semua orang akan nyakitin lo, sudah seharusnya lo
menatap dunia dengan sedikit dewasa, sudah seharusnya lo berdamai dengan
masalah lo. Dengan lo seperti ini, itu tidak akan menyelesaikan masalah lo, dengan lo terus
terusan lari dari masalah lo, itu tidak akan menyelesaikan semuanya, lo hanya
akan semakin membenci hidup lo. Lo harus tau Njel, hidup itu indah dan sayang
jika keindahannya tidak lo nikmati.
Gue diam, yah yang dikatakan Pram
memang ada benarnya, tidak . . . yang dikatakan Pram adalah kenyataan, selama
ini gue berusaha menghindari rasa sakit gue dengan rokok, dengan alkohol,
dengan pergaulan bebas, semuanya tidak memberikan solusi, rasa sakit gue
bukannya hilang justru bertambah, hidup gue hancur dan gelap. Gue menangis,
nggak tau apa yang ada dipikiran gue sekarang, yang pasti gue menyesal, gue menyesal telah menyia nyiakan hidup gue sendiri. Dan lelaki ini, dia sungguh
berbeda, dia unik, dia baik dan dia dewasa
“lo
mau nikah sama gue?” lanjut Pram. Sumpah gue kaget mendengar hal itu. Bagaimana mungkin
lelaki sebaik dia mau menikah dengan gadis tidak beres macam saya
“lo
kenapa mau nikah sama gue? Lo tau hidup gue hancur, lo tau hidup gue gelap”
“gue
akan membantu kamu keluar dari masa kelam itu, gue akan membantumu menyinari
hidupmu yang gelap itu”
“tapi
gue, gue adalah wanita murahan Pram. Tuhan saja pastinya jijik dengan saya”
“tuhan
tidak pernah jijik dengan hambanya yang mau bertobat Angela. Tuhan sayang sama
kamu dan kamu harus tau itu. “
“apa
karena itu tuhan mengirim kamu ke hidupku? Karena tuhan sayang denganku?”
“mungkin
saja, “
“lalu
apa yang harus aku lakukan, jujur aku malu, aku malu dengan Allah”
“menghadaplah
kepadanya dan memohon ampun”
“apa
Allah akan memaafkanku, apa Allah akan menerima cinta gadis murahan sepertiku?”
“Allah
menyayangi semua umatnya, dan dia pasti akan menerima taubatmu. Yang penting
kamu bertaubat dengan sungguh sungguh. Kamu harus merubah hidup kamu, kamu
harus jadi wanita sholeha. Secepatnya aku akan datang menghalalkanmu.”
“aku
janji”
....................................................................................................................................................
Semenjak
hari itu, hidup gue berubah, tidak ada lagi Angela si gadis jalanan, tidak
adalagi Angela si gadis murahan, aku berusaha memperbaiki diri sembari menunggu
Pram datang menghalalkanku. Terima kasih tuhan, karena telah mengirimkan Pram
untukku dan terima kassih telah menerima cinta gadis murahan sepertiku.
Komentar
Posting Komentar