Langsung ke konten utama

Cinta Gadis Murahan

Author by Liliyana
                
Hasil gambar untuk gambar cinta gadis murahan         Hembusan angin menerbangkan rambut panjang ku yang kubiarkan terurai. Pandanganku kosong menatap hamparan laut yang membentang luas. Sekejap kenangan buruk kembali mengacaukan fikiranku. Ada begitu banyak beban didalam hati ini, ada begitu banyak keraguan yang berusaha kusembunyikan, ada begitu banyak hal yang berusaha kuyakinkan bahwa semuanya akan baik baik saja, ada begitu banyak perih yang tertahan.


                “lo nyaman hidup kayak gini?” tanya Pram.
                “menurut lo?” gue kembali mengisap rokok yang hampir habis,
                “lo kenapa menyiksa diri lo sendiri” sambung Pram, gue terdiam. Sambil terus mengisap rokok yang panjangnya sisa sekitar 2 cm itu.
                “plis Njel, lo nggak boleh kayak gini terus” Pram kembali berbicara
                “tau apa lo tentang hidup gue.” Jawabku santai. Gue melempar puntung rokok itu ke arah depan, pandanganku terhenti pada dua orang yang sedang duduk bersama, saling berpegangan tangan, kemudian saling berpelukan. Iri sekali rasanya .
                “lo nggak rindu kehidupan normal lo? Lo nggak rindu dengan dunia kecil lo? Dengan suasana rumah lo yang selalu dipenuhi dengan canda tawa. Lo nggak kasihan dengan ibu lo, tiap hari menunggu anak tunggalnya pulang. Apa lo nggak berf. . . “
                “lo diam yah, gue nggak butuh nasehat basi lo itu” gue terdiam, gue tau yang gue lakuin ini salah, gue tau kalau apa yang gue lakukan sekarang ini akan sangat menyakiti hati orang tua gue, tapi gue nggak perduli. Rasa perduli gue sudah habis dua tahun lalu, rasa sayang gue telah habis dua tahun lalu, rasa iba gue telah habis dua tahun lalu, semuanya telah berakhir. Tidak ada lagi masa kecil yang indah, tidak ada lagi suasana rumah yang penuh canda tawa, tidak ada lagi Angela yang baik dan penurut, tidak . . sekarang itu semua tinggal kenangan, sejak mereka memutuskan untuk . . . BERCERAI.
.....................................................................................................................................................
                “mah plis jangan pergi, Angel mohon” gue berusaha menahan mama agar tidak pergi meninggalkan rumah, ok gue tahu kalau disini ayah yang salah, ayah hilaf karena telah selingkuh, tapi bukankah sebagai orang dewasa mama harusnya bisa memaafkan kehilafan ayah, bukankah seharusnya mereka mempertahankan rumah tangga mereka
                “lepasin mamah Angel, biarkan mama pergi”
                “kalau begitu Angela ikut” gue berusaha menahan mamah, gue berusaha memohon agar mama mau membawa gue pergi bersamanya, tapi tetap tidak dihiraukan, dia pergi begitu saja tanpa menengok kearah gue walau sekali. Saat itu hati gue hancur, sejak saat itu secara tidak sadar,  mereka membunuh Angela yang baik hati dan melahirkan Angela si gadis pembangkan.
.....................................................................................................................................................
                “gue perduli sama lo Angela” gue menatap Pram dengan tatapan tajam,
                “lo mau apa dari gue?” tanyaku dengan senyum sinis, gue nggak percaya lelaki, gue tau apa yang dia mau dari gue, gue tau tidak satupun lelaki berjiwa baik, semuanya hanya mengincar tubuh gue, habis dinikmati mereka buang bagai sampah.
                “gue sayang sama lo,dan gue perduli sama lo”
                “lo ngincar tubuh gue?” gue kembali menatap Pram, gue sendiri bingung kenapa gue bisa mengucapkan kalimat sekotor itu, gue nggak tau setan apa yang telah tinggal  dibadan gue, yang bisa gue lihat hanyalah keburukan orang, yang ada di pikiran gue hanyalah pikiran negatif, tidak ada hal yang baik yang bisa gue lihat, semuanya adalah kesalahan, hati gue terasa mati, terasa tertutup. 
                “yah setiap lelaki akan menjawab iya untuk pertanyaanmu itu”
                “gue tau, gue tau lo ngejar ngejar gue untuk itu”
            “gue nggak akan pernah nyentuh tubuhmu itu sebelum kau kuhalalkan. Gue mau lo berubah  Angela. Gue tau lo itu orang baik. Coba lo lihat dunia ini dengan sudut pandang yang berbeda. Dunia tidak sekejam yang lo fikir”
                “lo nggak usah nasehatin gue, gue nggak butuh. Lo nggak tau gimana buruknya hidup gue. Lo tidak mengerti. Jadi tidak perlu sok nasehatin gue”
                “gue tau hiddup lo, gue ngerti hidup lo. Gue tau ayah ibu lo bercerai. Gua tau ayah lo selingkuh, gue tau tunangan lo main hati dengan sahabat lo sendiri, dan gue bahkan tau kalau sahabat lo hamil anak tunangan lo”. Sumpah, gue stuck begitu mendengar ucapan Pram barusan, dari mana dia tau masa lalu gue, bagaimana mungkin dia tau semua tentang hidup gue. Siapa dia sebenarnya.
                “siapa lo sebenarnya?” gue berdiri dan menatap Pram sangar. Gue benar benar penasaran dengan orang ini.
                “gue bilangkan, gue tau semua tentang kamu. Gue mau lo berubah Angela. Gue mau lo jadi wanita soleha”
                “gue tau kalau lo itu orang baik, gue tau kalau lo ngelakuin itu karena lo kecewa dengan dunia, lo kecewa dengan orang  tua lo, lo kecewa dengan tunangan lo, lo kecewa dengan orang orang disekitar lo. Tapi lo juga harus tau, tidak semua hal itu buruk, lo harus mengerti tidak semua orang itu jahat, tidak semua orang akan nyakitin lo, sudah seharusnya lo menatap dunia dengan sedikit dewasa, sudah seharusnya lo berdamai dengan masalah lo. Dengan lo seperti ini, itu tidak akan  menyelesaikan masalah lo, dengan lo terus terusan lari dari masalah lo, itu tidak akan menyelesaikan semuanya, lo hanya akan semakin membenci hidup lo. Lo harus tau Njel, hidup itu indah dan sayang jika keindahannya tidak lo nikmati.
Gue diam, yah yang dikatakan Pram memang ada benarnya, tidak . . . yang dikatakan Pram adalah kenyataan, selama ini gue berusaha menghindari rasa sakit gue dengan rokok, dengan alkohol, dengan pergaulan bebas, semuanya tidak memberikan solusi, rasa sakit gue bukannya hilang justru bertambah, hidup gue hancur dan gelap. Gue menangis, nggak tau apa yang ada dipikiran gue sekarang, yang pasti gue menyesal, gue menyesal telah menyia nyiakan hidup gue sendiri. Dan lelaki ini, dia sungguh berbeda, dia unik, dia baik dan dia dewasa
                “lo mau nikah sama gue?” lanjut Pram. Sumpah gue kaget mendengar hal itu. Bagaimana mungkin lelaki sebaik dia mau menikah dengan gadis tidak beres macam saya
                “lo kenapa mau nikah sama gue? Lo tau hidup gue hancur, lo tau hidup gue gelap”
                “gue akan membantu kamu keluar dari masa kelam itu, gue akan membantumu menyinari hidupmu yang gelap itu”
                “tapi gue, gue adalah wanita murahan Pram. Tuhan saja pastinya jijik dengan saya”
                “tuhan tidak pernah jijik dengan hambanya yang mau bertobat Angela. Tuhan sayang sama kamu dan kamu harus tau itu. “
                “apa karena itu tuhan mengirim kamu ke hidupku? Karena tuhan sayang denganku?”
                “mungkin saja, “
                “lalu apa yang harus aku lakukan, jujur aku malu, aku malu dengan Allah”
                “menghadaplah kepadanya dan memohon ampun”
                “apa Allah akan memaafkanku, apa Allah akan menerima cinta gadis murahan sepertiku?”
                “Allah menyayangi semua umatnya, dan dia pasti akan menerima taubatmu. Yang penting kamu bertaubat dengan sungguh sungguh. Kamu harus merubah hidup kamu, kamu harus jadi wanita sholeha. Secepatnya aku akan datang menghalalkanmu.”
                “aku janji”
....................................................................................................................................................

                Semenjak hari itu, hidup gue berubah, tidak ada lagi Angela si gadis jalanan, tidak adalagi Angela si gadis murahan, aku berusaha memperbaiki diri sembari menunggu Pram datang menghalalkanku. Terima kasih tuhan, karena telah mengirimkan Pram untukku dan terima kassih telah menerima cinta gadis murahan sepertiku. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untuk Kalian Para Sahabat Part II

            Mulainya dari mana?, saya selalu bingung  jika harus bercerita tentang kehidupan pribadi. Sebelumnya saya sudah pernah menulis hal yang sama, tentang saya dan para sahabat, bagaimana kami bertemu, itu sekitar dua tahun yang lalu. Kali inipun sama, saya akan menulis beberapa bait paragraf untuk mereka, untuk para sahabat terhebat yang sampai sekarang masih setia menemani.             Apa yang istimewa dari mereka? Entah, mereka memiliki sisi keunikan yang berbeda, mereka memiliki pola pikir yang berbeda, mereka memiliki cara pandang yang berbeda. Saya terkadang kesulitan memahami mereka, kadang saya berfikir bagaimana menjadi orang baik untuk para sahabat saya, saya ingin melakukan hal yan bisa mereka ingat, yang bisa mereka kenang dikemudian hari, bahkan saat saya tidak lagi disisi mereka(mungkin suatu hari). Masing masing dari kami memiliki kekurangan, kami sama sama tau itu, masing...

ARIANA

ARIANA Oleh Liliyana Amsir Awalnnya, kufikir jika aku mencintainya dengan tulus, cepat atau lambat dia akan berbalik mencintaiku, kufikir cukup aku saja yang mencintainya, cukup aku saja yang perduli padanya, cintaku saja sudah cukup untukk kami berdua, dengan aku yang sangat mencintainya saja sudah cukup untuuk mempertahankan hubungan kami, dengan cintaku yang tulus ini sudah lebih dari cukup untuuk kami berdua, namun aku salah, cintaku saja tidak cukup dan tidak akaan pernah cukup untuk kami berdua, cinta tulusku saja tidak   akan cukup untuk mempertahankan hubungan kami. Dan pada akhirnya aku sadar, dia tidak   akan pernah mencintaiku, bagaimanapun lamanya aku menunggu, dia tidak akan pernah membalas cintaku. Aku telah menyerah dengannya, aku mencintainya namun aku tidak ingin selamanya jadi orang bodoh yang dibutakan oleh cinta, aku mencintainya bahkan sangat mencintainya namun tidak ada gunanya bila dia tidak merasakan hal yang sama. Aku lelah dengan hubunga...