SEBUAH PENGORBANAN
HIDUP
Oleh Liliyana Amsir
Ini adalah cerita tentang kehidupan seorang gadis ,
kehidupan yang dipenuhi dengan cobaan hidup, penuh tantangan, penuh dengan air mata, dan cinta.
Geby adalah , siswi SMU Pertiwi, dia hanya gadis sederhana dan
berasal dari keluarga sederhana pulah. Ayahnya bekerja sebagai guru dan ibunya
penjual kue keliling, Geby adalah anak tunggal, meskipun demikian dia tidak
pernah dimanja kedua orangtuanya. Keterbatasan keluar membuatnya sedikit lelah,
hidup apa adanya kadang membuatnya putus semangat untuk sekolah. Geby ingin bisa mencari uang sendiri, ingin
membahagiakan kedua orangtuanya, sempat juga terfikir dibenaknya untuk putus
sekolah, untung saja ada sahabat yang selalu menssupportnya, yach mereka adalah
caca sicewek centil, rara yang narsis, dan tiara yang sedikit oon. Mereka bersahabat sudah cukup lama, bagi Geby mereka
bukan hanya sekedar sahabat tapi juga keluarga, mereka selalu ada saat suka
maupun duka. mereka punya mimpi bahwa akan selalu bersama sampai ajal menjemput.
Angin sepoi sepoi menerpa wajah keempat gadis ini, mereka
duduk dikursi koridor sekolahnya.
‘’Geb, pulang sekolah nanti kita ke Moll yuk . !’’ seru
caca,
‘’hhm kayaknya nggak bisa dech, aku harus bantu ibu bikin
kue’’
‘’yaampun Geb, sekali doang. Lo ma kalau kita panggil keluar
selalu jawabannya itu’’ balas Rara.
‘’Lo Ra, kamu harusnya ngertiin Geby dong emangnya kamu mau
ngasih uang untuk keluarganya Geby, kamukan tau geby itu orang susah’’ sambung
Tiara.
‘’Tiara, kamu kok ngomong gitu sich’’ bantah caca
‘’nggak papa kok ca, kata Tiara memang benar’’
‘’acchh, aku salah yach. Maaf yach Geb, aku sama sekali
ttidak punya maksud nyakitin hati kamu’’ kata Tiara.
‘’Geb, maafin Tiara yach, kamu tau diakan, sedikit ceplas
ceplos’’ bisik Rara
‘’ia, aku ngerti kok, maaf juga karena nggak bisa pergi
bareng kalian’’ jawabku
‘’ach nggak papa kok Geb, kan kamu nolak karena alasan
tertentu juga, kami mengerti kok’’
‘’makasih yach teman teman’’.
Itulah yang Geby sukai dari teman temannya, mereka selalu mengerti
kekurangan dan keterbatasan Geby. Meskipun mereka orang kaya, hhm Geby sering
merasa minder sich sama mereka, dibandingkan mereka geby sama sekali tidak ada
apapanya, mereka berasal dari keluarga yang serba mewah.
Siang itu, geby duduk didepan kelas menatap langit yang
begitu indah, dari dulu Geby sangat suka langit. Seorang cowok lewat dan tidak
sengaja tersandung dikakinya, cowok itu benar benar keren, dia ganteng, putih,
tinggi, haaa dia benar benar seperti seorang pangeran.
‘’maaf, maaf’’ kataku seraya membantu membereskan bukunya
yang berantakan
‘’kalau punya kaki dijaga dong, makalah gue jadi berantakan
nich, malah susunnya susah lagi’’ bentak cowok itu.
‘’bukan salah saya juga dong, kamu juga jalan nggak lihat
lihat’’
‘’ngelawan lagi,’’
‘’tadikan saya sudah minta maaf, kamunya malah marah marah’’
‘’ach sudalah nggak usah peegang pegang, cari kesempatankan
lo’’
Dia pergi begitu saja, bilang terimah kasih ke’ udah
dibantuin. Malah marah marah nggak jelas, nggak tau diri banget sich, inikan
juga bukan sepenuhnya salah gue. Dasar sok keren. Lirih Geby sedikit marah
‘’Lo kenapa Geb. ?’’ tanya Rara
‘’itu cowok itu, udah dibantuin bukannya terimah kasih malah
marah marah’’
‘’siapa sich . ?’’
‘’ach udah keburu pergi, dasar orang nggak tau balas budi’’
‘’yaudah kali, nggak usah dimasukkin dalam hati juga ntar
cepat tua lo, yaudah kita kekantin yuk, anak anak udah pada nungguin tuc’’
‘’ ayo’’.
Geby dan Rara pergi kekantin bersama, karena kejadiaan tadi,
Geby jadi tidak bisa menahan emosihnya, wajah manisnya terlihat sangat muram,
membuat sahabat sahabatnya penasaran
‘’hy Ra, hy Geb’’ sapa Tiara
‘’lo kenapa Geb, manyung gitu .?’’ tanya caca
‘’lagi kesal’’
‘’sama siapa .?’’ sambung tiara
‘’sama......, haa itukan cowok yang tadi (menunjuk kearah
seseorang)’’
‘’siapa sich, siapa Geb’’. Semua sahabatku penasaran dam
membalikkan badan seraya melihat cowok yang aku tunjuk itu.
‘’ itukan Angga, cowok paling tampan disekolah ini’’ kata
Rara
‘’kamu kenal dia Geb, kenalin sama kita kita dong’’ pinta
Caca
‘’nggak gue nggak kenal, tadi itu gue lagi duduk didepan
kelas, tiba tiba cowok itu lewat didepanku dan kesandung dengan kakiku, dia
marah marah nggak jelas gitu’’
‘’Geb, dia itu cowok paling populer disini, umurnya hampir
sama dengan kita. Dia juga anak dari yang punya sekolah ini, kamu harus hati
hati sma dia. Dia itu PlayBoy’’
‘’ach aku nggak papa diselingkuhin, asalkan bisa pacaran
sama dia, haaaa dia ganteng banget sich’’ jawab Tiara
‘’ich Tia, kamu centil banget sich’’ jawabku ketus
‘’lagian cowok kayak gitu banyak yang suka, siwer kali mata
cewek cewek’’ sambungku
‘’tapi dia ganteng kan,’’ tanya Rara
‘’buat apa ganteng kalau hatinya busuk, sama saja bohongkan’’
jawabku
‘’ech sekarang ma orang orang nggak lihat hati lagi Geb,
yang penting itu tampan dan uang’’ balas Rara
‘’tapi nggak buat aku, udalah cowok kayak gitu saja
diributin. Buang buang tenaga tau nggak’’ seru ku.
‘’ech kita keperpus yuk’’ kata caca
‘’nggk dech, kalian saja yang pergi. Aku masih ada tugas
yang harus dikerja dikelas, nanti kalau nggak selesai gue dihukum lagi’’
jawabku
‘’yasudah kalau begitu kita pergi dulu yach’’.
Setelah mereka pergi, geby memutuskan untuk kerja tugas
disini saja, dia mengeluarkan bukunya,
tiba tiba cowok yang tadi itu datang lagi.
‘’gue kerjain ini hampir seminggu’’ katanya ketus
(menyodorkan makalah)
‘’makalah kayak gini saja lo kerja seminggu .?’’ tanyanya
‘’ia, emang kenapa. ?’’
‘’2 hari juga ini sudah bisa selesai’’
‘’ sombong banget, gue sudah coba perbaiki tapi..............
, ach sudahlah intinya gara gara kamu makalahku ini jadi berantakan jadi kamu
harus memperbaikinya, harus selesai sebelum pulang karena makalah itu harus
dikumpul hari ini’’
‘’tapi aku juga ada tugas yang harus dikumpul hari ini,
kalau tidak aku bisa discorsing, guru itu sangat tegas’’
‘’gue nggak mau tau, pokoknya harus selesai. Atau lo mau gue
suruh kepalah sekolah keluarin lo’’
‘’jangan dong, aku masuk sini denan susah payah’’
‘’yasudah kalau begitu cepat kerjakan, gue kelas 11 ipa 3.
Kalau selesai lo bawa saja kesana’’.
Untuk yang kedua kalinya dia pergi begitu sja, aacccchhh aku
benar benar benci sama dia. Bisa bisanya sich ada cowok yang menyebalkan kayak
dia, adduuccchh gimana nich. Kalau nggak aku kerjain nanti aku dikeluarin, tapi
bagaimana dengan tugas dari pak Damis,
bisa bisa aku dilarang masuk mata pelajarannya lagi. Hhmmm aku putuskan untuk
mengerjakan makalah cowok narsis itu, dari pada dikeluarkan, aku juga sudah
siap menanggung sanksi dari Pak Damis. Gumam Geby,
‘’Ini tugas kamu, aku sudah kerjain, jadi nggak ada alasan
lagi lo marah sama aku’’ kataku ketus
‘’bagus, bagus. Ngomong ngomong lo kelas berapa sich .?’’
tanya cowok narsis itu
‘’kenapa kamu tanya tanya kelasku’’
‘’jawab saja, banyak omong banget’’
‘’kamu tuh yach, bisanya marah marah saja, aku kelas 11 ipa
1’’
‘’waaa, berarti lo pintar dong’’
‘’maksud kamu apa sich . ?’’
‘’sekalian kerjain tugas fisika gue dong’’
‘’enak saja, nggak bisa, aku haruskerjain tugas dari pak
damis, mumpun masih ada waktu dikit’’
‘’och jadi lo nggak mau .?’’
Ach lagi lagi dia bikin aku nggak bisa berkutik, pasti dia
bakal bilang kalau aku akan dikeluarin dari sekolah ini, kalau aku dikeluarin
kasihan ayah dan ibuku.
‘’yaudah sini bukunya’’
‘’ nach, gitu dong. Lo duduk disamping gue, supaya lo nggak
bisa kabur’’
‘’aku bukan orang yang suka lari dari masalah’’
Geby membuka buku itu dan mulai mengerjakan, ampun dech soal
begini gampangnya nggak bisa dikerjain. Benar benar yach orang kaya, sudah
fasilitasnya lengkap, malah nggak dimanfaatin’’ batin Geby
‘’heee angga, itu pacar baru kamu yach .?’’ tanya salah satu
teman Angga
‘’ kamu bilang, kamu ngga punya pacar’’ sambung teman yang
lain
‘’bukan pacar, lagian kalau aku punya pacar apa urusannya
sama kalian, cewek cewek yang ngasih gue bola basket, gue sama sekali tidak
tertarik, termasuk kalian’’ bentak Angga.
Angga memang orang yang angkuh dan sombong, ia selalu
memakai kekayaannya untuk menikung orang, tapi kenapa masih banyak juga ceewek
yang naksir dengannya, didunia ini bukan Cuma angga yang memiliki wajah tampan.
Hhm tapi sudalah urusan mereka juga.
‘’ini tugas lo udah aku kerjain, aku mau kekelas dulu’’ seru
ku
‘’nama lo siapa’’ tanya Angga.
Geby tidak menjawab pertanyaan Angga barusan, dia keluar begitu saja dan lari kekelas. Entah apa
yang sedang difikirkannya, dia nampak begitu pucat, sejujurnya Geby sedikit
takut, ia takut akan hukuman yang akan diterimanya karena tidak mengerjakan
tugas, jantungnya berdetak begitu kencang.
‘’assalamualaikum Pak, maaf telat’’ kataku sayu
‘’dari mana kamu, kamu sudah ketinggalan 1 jam pelajaran’’
teriak Pak Damis
‘’maaf pak, tadi saya mules jadi saya pulang kerumah dulu’’
‘’baiklah, kali ini saya maklumi kamu. Keluarkan tugas
kamu’’
‘’maaf pak, belum selesai aku kerjakan soalnya. . . ‘’
‘’soalnya, soalnya, kalau nggak selesi bilang saja. Sebagai
hukuman kamu harus lari keliling lapangan basket sebanyak 20 kali’’
‘’20 kali pak’’
‘’ia 20 kali, atau kamu mau bapak tambah lagi’’
‘’ach tidak pak, itu sudah lebih dari cukup’’
Sial, aku harus lari 20 kali, bisa mampus aku, aaacchh ini
semua gara gara cowok narsis itu,. Lirihnya dalam hati
Baru 5 putaran kepalanya sudah sangat pusing, samar samar ia
melihat ada cowok yang mendekatinya, tapi Geby tidak begitu jelas melihatnya,
setelah itu ppprrraaaakkkk, suarah terdengar begitu keras dan ternyata Gebi
jatuh pingsan sesudah itu dia tidak ingat apaapa lagi, begitu bangun, tau tau sudah ada diruang UKS ditemani ketiga
sahabatnya.
‘’kok aku bisa ada disini’’ kata geby lemah
‘’tadi itu kamu pingsan’’ jawab caca
‘’och jadi kalian yang nolong aku, makasih yach’’
‘’bukan kami yang nolong kamu, tapi Roy’’ jawab Rara
‘’roy, siapa tu. Baru pertama kali dengar’’
‘’Roy, murid baru disekolah ini’’
‘’aku harus berterimah kasih sama dia’’
‘’biar aku saja yang sampaikan, lagian aku sekelas kok’’
pinta Rara
‘’baiklah, ech aku kekelas dulu yach, hari ini ada ulangan’’
‘’lo yakin bisa .?’’
‘’bisalah, aku bukan cewek lemah kali’’
Geby dan para sahabatnya pergi, karena memang mereka tidak
satu kelas. Rara danTiara kelas 11 ipa 2 dan caca 11 ips 1. Kepalanya masih
terasa pusing, tapi hari ini ada ulangan. Kalau nggak masuk lagi rugi dua kali
don, pikir Geby. Haa ini semua gara gara Angga, aku nggak mau lagi kenal sama
Angga. Cowok narsis, angkuh, sok keren, menyebalkan. Iirihnya dalam hati
Terik matahari sangat menyengat siang itu, angin lembut menerbangkan
rambut Geby yang terurai, suara sentakan kaki mereka terdengar sangat jelas,
seorang cowok tak sengaja tersandung oleh tangann geby, sontak Geby membalikkan
badan dan menatap nanar pria itu.
‘’lo sudah baikan .?’’ tanya seseorang yang baru pertama
kali dilihatnya
‘’Aku Roy, tadi kamu pinsang dilapangan basket, jadi aku
bawa kamu keruang UKS, kamu sudah nggak kenapa2 kan’’ sambungnya
‘’och, jadi kamu yang nolongin aku, waahh makasih banyak
yach, aku udah nggak papa kok’’ jawabnya
Waawww ganteng banget tuch cowok, baiknya juga minta ampun
‘’gimanaa ceritnya sich, kamu sampai pingsan disitu’’
tanyanya
‘’aku dihukum gara gara nggak kerjain tugas, ach ini semua
gara gara Angga’’
‘’gara gara Angga, kamu kenal dia. Ech duduk dulu yuk biar
ngobrolnya lebih enak’’
Aku duduk disamping Roy, dia benar benar keren, dia juga
baik beda banget sama Angga
‘’kamu kenal Angga juga’’ tanyanya
‘’ia, aku kenal karena beberapa kejadian juga’’
‘’emangnya Angga ngapain sampai sampai kamu dihukum seperti itu’’
‘’tadi itu, aku lagi duduk didepan kelas, terus dia lewat
dan nggak sengaja tersandung dikakiku, dia marah marah dan menyuruhku
mengerjakan makalahnya yang berantakan saat dia terjatuh, setelah makalahnya
selesai, dia menahan aku agar nggak pergi dan menyuruhku mengerjakan tugas
fisikanya lagi, aku sampai nggak ada waktu mengerjakan tugas dari pak damis,
lebih lagi aku telat masuk kelas’’
‘’kamu nggak ngasih tau angga kalau kamu ada tugas yang
harus dikerjakan’’
‘’udah sich, dia malah masa bodoh. Aku justru diancam akan
dikeluarkan kalau tidak mengerjakan tugas dari dia, kata orang orang sich dia
anak pemilik sekolah ini’’
‘’aku itu sepupunya Angga, ayah kami bersaudara. Ayah kami
punya saham yang sama atas sekolah ini, kalau Angga nyakitin kamu lagi bilang
sama saya’’
‘’ia, makasih ya Roy’’
‘’Angga itu sebenarnya tidak jahat, dia priya yang baik dan
suka menolong. Keadaanlah yang membuatnya berubah’’
‘’maksud kamu apa Roy ?’’
‘’Angga dulu anak yang rajin dan baik, dia begitu pendiam.
Tapi setelah Ibu dan Ayahnya bercerai, dia lalu berubah, bahkan perubahannya
itu sangat menonjol, dari yang nggak suka minuman keras kini dia
mengkonsumsinya hampir setia hari, pokoknya dia sangat berubah. Aku juga sedih
melihatnya’’
‘’hhm, aku dengar Angga juga suka mainin wanita, apa itu juga
bagian dari perubahannya. ?’’
‘’Angga dulunya sangat setia, Orangtuanya berpisah karena
ibu Angga selingkuh, saat itu Angga benar benar terpukul, terlebih lagi dia
pernah mergotin pacarnya tidur dengan laki laki, saat itu keadaannya sangatlah
sulit. Pertama kalinya aku melihat Angga minum Alkohol, aku tak melarangnya
karena aku fikir dia memang harus menenangkan fikirannya. Saat itulah Angga
jadi berubah, aku bahkan tidak bisa lagi mengenali Angga’’
‘’hhm aku tidak tau kalau hidup Angga begitu sulit’’
‘’saat itu Angga mulai trauma pacaran, tapi cewek cewek
tetap saja mengejarnya. Makanya ia hanya mempermainkan wanita saja, sejak
peristiwa itu aku nggak pernah melihat Angga tersenyum, meskipun ia sedang
bersama pacarnya, ia seperti kehilangan dirinya sendiri’’
‘’kasihan sekali Angga, oia Roy aku kekelas dulu yach.
Soalnya hari ini ada ulangan’’
‘’ia, ech nama kamu siapa . ?’’
‘’Geby, bye bye’’
Selama diperjalanan menuju kekelas, Geby selalu memikirkan
kata Roy tadi,kasihan juga Angga, pantes saja dia begitu menyebalkan, ternyata
beban hidupnya lebih sulit dari yang kubayangkan. Dijalan menuju kekelas Geby
bertemu dengan Angga, dia bermaksud untuk menyapanya
‘’Angga . !’’ sapa Geby
‘’jangan menyapa seperti kita sudah kenal lama, gue nggak
punya waktu untuk berteman dengan gadis sepertimu’’
‘’haaaa, kau tak sebaik yang kubayangkan, sudalah aku juga
menyapamu hanya sekedar menghiburmu, aku nggak punya maksud untuk menjadi
temanmu karena itu hak mu, kamu mau berteman dengan siapa saja itu bukan
urusanku’’
‘’baguslah kalau lo mengerti, lain kali jika kamu melihatku
jangan sekali kali menyapaku lagi, anggap saja kita tidap pernah kenal’’
Aacchh dia benar benar menjengkelkan, siapa bilang aku akan
peduli padanya, sungguh membosankan bisa mengenal dia hari ini’’.gumamnya dalam
hati
Geby melanjutkan perjalanan kekelas dan menyelesaikan semua
ulangan dengan baik, ‘’aku sudah menyiapkan ini lebih awal jadi nggak ada
alasan ulanganku hancur hari ini, aku ingin buat kedua orangtuaku bangga dengan
prestasiku, mereka sudah terlalu banyak berkorban demi aku, aku akan melakukan
apa saja untuk kebahagiaan mereKa’’katanya dengan senyuman yang menghiasi
bibirnya.
Geby memang gadis yang cerdas, selain itu dia juga sangat
baik hati, suka menolong. Hanya saja takdir tidak begitu baik padanya, dia
selalu mendapat tekanan dan cemohan, baik dari teman maupun tetangganya, Geby
memang tidak kaya akan harta tapi dia memiliki banyak kelebihan yang mungkin
tak seorangpun bisa melihatnya, dia selalu percaya akan keajaiban yang suatu
saat akan mengubah hidupnya.
Siang itu terik matahari sangatlah panas, Geby duduk didepan
taman sekolah dan memandangi langit yang begitu indah, disana sangat sunyi.
Mungkin itulah sebabnya tempat itu jadi tempat paling favoritnya, Geby memang
anak yang tidak banyak bicara, ia selalu pasrah akan kenyataan yang kadang tak
sesuai dengan keinginanya.
Angin sejuk menerpa wajahnya, membuat rambut indahnya
beterbangan, dia nampak sangat cantik dengan rambut yang terurai bebas, sejenak
terfikir olehnya tentang seseorang yang jauh darinya, seseorang yang pernah
memberi makna kehidupan, seseorang yang sekian lama coba ia lupakan, hidup Geby
memang tak seberuntung sahabat sahabatnya, kadang ia merasa tuhan tak adil
padanya, tapi seketika itu fikiran buruk coba ia tepiskan, ketikan sedang asyik
menikmati langit, datang seorang pria, pria tersebut melangkah dengan gagah dan
sekarang ia berada tepat didepan Geby, sosok yang tinggi, putih dan tanpan,
dengan gaya rambut ala cowok Korea.
‘’Geb,’’ panggil pria
itu, Geby langsung mendongakkan kepalanya menatap pria tersebut.
‘’yah, ada apa Roy’’, jawabku
‘’ngapain melamun siang bolong .?’’
‘’yach, lagi menikmati ciptaan tuhan saja’’
‘’ciptaan tuhan . .’’ roy mungkin penasaran, hinggah
menunjukkan ekspressi yang sedikit membingungkan
‘’Langit’’ kataku polos
‘’kamu suka langit . ?’’
‘’yach, aku sangat menyukainya’’
‘’kalau boleh tau, kenapa kamu begitu suka dengan langit’’
‘’apa perlu alasan untuk menyukai sesuatu, bagiku jika kita
menyukai sesuatu karena alasan, itu bukan suka yang sesungguhnya tapi karena
kagum’’
‘’waawws, aku jadi tertarik ingin dengar cerita
kehidupanmu’’
‘’aiisstt, hidupku sangat membosankan, aku hanya anak orang
miskin yang tak punya cerita hidup yang menarik, hidupku yah begini gini saja,
kadang harus bantu ibu bikin kue, aku nggak sebebas anak anak yang lain, bisa
sekolah disini saja sudah bersyukur banget, aku masuk disini juga karena
beasiswa’’
‘’hidup yang indah tidak selalu berasal dari harta yang
banyak, bagiku kebahagiaan itu tidak dinilai dari harta, tapi dari keharmonisan
keluarga, bukannya menyombongkan diri tapi aku hidup dengan harta tapi ayah
ibuku tidak pernah ada waktu untukku, mereka selalu sibuk dengan kerjaan’’
‘’mungkin kamu tidak begitu menghargaai uang, karena kamu
tidak perlu bersusah payah untuk mendapatkannya, tapi keluargaku, kadang
keringat bercucuran hanya sekedar untuk mencari makan saat itu, aku kasihan
sama ibu, diusianya yang sudah tua seharusnya dia sudah bersenang senang, tapi
itu tidak mungkin karena keterbatasan keluarga kami’’
‘’aku senang bisa kenal sama kamu, kamu gadis yang kuat dan
tegar’’
‘’kehidupanlah yang mengharuskan aku tegar, bagaimanapun
sulitnya aku harus tetap menjalaninya dengan penuh semangat’’
‘’hhm, aku baru beberapa hari mengenalmu, tapi aku rasa aku
sudah menyukai kepribadianmu, aku akan lebih senang jika kamu mau jadi
sahabtku’’
Komentar
Posting Komentar