KURELAKAN CINTAKU DEMI SAHABAT
OLEH
LILIYANA.AMSIR
Namaku Lily, umurku kurang lebih 20 tahun dan aku kuliah
disalah satu universitas favorit di Kota Jakarta yakni UNIVERSITAS HARAPAN
BANGSAH. Aku sangat bangga bisa kuliah disana, aku bukanlah orang kaya tapi
juga bukan orang miskin, Ayahku bekerja disalah satu perusahaan milik keluarga
kami sendiri dan ibuku bekerja sebagai manager disalah satu perusahaan terkenal
milik pamanku. Aku adalah anak kelima dari enam bersaudara, banyak yang bilang
kalau aku ini anak yang cerdas, mungkin memang benar karena sejak SD aku selalu
masuk tiga besar, tapi aku nggak pernah membanggakan hal itu. Bagiku aku
hanyalah gadis biasa yang banyak kekurangan.
Hidupku sangat membosankan, tak ada sama sekali yang
membuat aku semangat masuk kuliah, teman sekelas selalu mengejekku katanya aku
ini gadis yang nggak laku karena hanya aku dikelas yang tidak punya pacar, aku
sering menangis sendiri saat mengingat perkataan itu, tapi aku selalu
menguatkan hatiku ,karena aku yakin TUHAN sudah merencanakan hal yang indah
untukku.
Tapi aku beruntung aku punya sodarah yang sangat menyayangiku yang memperlakukanku lebih dari seorang kekasih dan bagiku itu sudah cukup. Aku juga punya sahabat yang sejak SD selalu setia menemaniku, meskipun di SMA kami sudah tidak satu sekolah tapi hubungan kami tetap berjalan baik, kami masih sering ketemu dan curhat curhatan, namanya ayu. bagiku hanya ayu yang bisa mengerti perasaanku bahkan orangtuaku sendiri tidak peduli padaku karena dimata mereka pekerjaan itu nomor satu meskipun aku tau itu semua demi aku demi membiayai sekolahku tapi tidak harus segitunya juga dong. ‘’uang juga tidak dibawa mati’’, kata-kata itu tidak jarang keluar dari mulutku. Tapi saat kuliah, aku dan ayu satu kampus meskipun fakultas kami berbeda, ayu fakultas hukum sedangkan aku fakultas kedokteran. Sejak kecil aku memang bercita-cita menjadi seorang dokter.
Tapi aku beruntung aku punya sodarah yang sangat menyayangiku yang memperlakukanku lebih dari seorang kekasih dan bagiku itu sudah cukup. Aku juga punya sahabat yang sejak SD selalu setia menemaniku, meskipun di SMA kami sudah tidak satu sekolah tapi hubungan kami tetap berjalan baik, kami masih sering ketemu dan curhat curhatan, namanya ayu. bagiku hanya ayu yang bisa mengerti perasaanku bahkan orangtuaku sendiri tidak peduli padaku karena dimata mereka pekerjaan itu nomor satu meskipun aku tau itu semua demi aku demi membiayai sekolahku tapi tidak harus segitunya juga dong. ‘’uang juga tidak dibawa mati’’, kata-kata itu tidak jarang keluar dari mulutku. Tapi saat kuliah, aku dan ayu satu kampus meskipun fakultas kami berbeda, ayu fakultas hukum sedangkan aku fakultas kedokteran. Sejak kecil aku memang bercita-cita menjadi seorang dokter.
‘’hhmm bosan banget sih tinggal dirumah terus’’ kataku
dalam hati, aku kepikiran untuk mengajak ayu keluar cari udara segar karena
kebetulan rumahku tidak begitu jauh dari rumahnya ayu. Kukirimakan ayu sebuah
message. ‘’yuuu. . jalan yuk. Bosan nicchh’’. Tidak lama kemudiaan ayu
membalasnya. ‘’boleh, tapi mau jalan kemana . . ?’’. ‘’gimana kalau makan bakso
aja, kebetulan aku belum makan’’. Balasku, aku ajak ayu makan bakso karena aku
memang sangat senang dengan bakso dan bisa dibilang bakso makanan kesukaanku,
ayu juga tau hal itu meskipun sebenarnya dia nggak terlalu suka bakso tapi ayu
nggak pernah nolak kalau aku ajak dia makan bakso. Selang beberapa menit ayu
membalasnya. ‘’Bakso. . . ? hhmm nggak papa dech tapi kamu jemput aku yach
soalnya motor lagi dipake nyokap, oia nggak usah bawa mobil soalnya didepan
rumah lagi ada perbaikan jalan jadi mobil nggak bisa masuk’’. ‘’ok, setengah
jam lagi aku kesana’’ balasku tampa panjang lebar.
...... ..... ....
Lloooee. . . . Ly ko’ cemberut, ada apa . . ? tanya ayu.
‘’nggak kok Yu. Aku hanya sebel sama nyokap ma bokap, dia nggak pernah punya
waktu untukku. ‘’ oia. Ly happy birthday ya’’, aku tersenyum dan memeluk ayu.
‘’ makasih ya ayu, ternyata masih ada orang yang ingat ultahku, aku kira nggak
ada’’. ‘’iyyaaa dong aku ingat, kan aku sahabatmu’’. ‘’ohh ayu, kamu memang
sahabat sejatiku, thank you’’ ucapku tersenyum. Disinilah ceritaku bermula
Secarah logika umurku memang sudah beranjak 21 tahun, namun
aku merasa hidupku baru dimulai hari ini, ditempat ini tepat ditaman depan
menara monas, aku melihat pria yang sangat tampan lewat didepanku sambil
memegang sebuah handphone, dia begitu tampan, putih, tinggi, hidungnya mancung,
pokoknya dia adalah tipe lelaki yang ku cari selama ini. Mataku tak henti
hentinya memandangnya, ‘’ Ly. Lo kenapa . . ?’’ sahut ayu, ‘’ahh.. nggak papa
kok’’. jawabku, ‘’ yaudah. Balik yu ly, soalnya aku ada kuliah siang ini’’ seru
ayu, ‘’yaa udah de . aku juga ada kelas jam 11
‘’. Aku dan ayu segera pulang kerumah untuk bergegas, soalnya siang ini kebetulan kami punya jam kuliah yang
sama. ‘’ yaudah ly, sampai ketemu di kampus ya. . !’’ sahut ayu, aku tidak
menjawab apa apa aku hanya membunyikan klakson motorku yang menandakan ia.
Jam 10.45, aku sampai dikampus tapi aku tidak melihat ayu
dari tadi, ‘’yaudalah. Masuk duluan aja kali yaaaa. Entar istirahat baru
ketemu’’ seruhku dalam hati. Jam 02.00 jam kuliahku berakhir, aku segera
kefakultas ayu untuk menemuinya tapi ternyata jamnya belum selesai, aku duduk
dikursi depan kelas ayu tiba tiba aku melihat pria itu, yaa dia adalah pria
yang kulihat tadi pagi itu, dia adalah pria idamanku, aku tidak berhenti
memandanginya sampai sampai aku tidak sadar kalau ayu ternyata berdiri
disampingku. ‘’ ayo, lagi ngelamunin sapa.. ?’’ seru ayu, ‘’ eeiittss apa an si
Yuuu. Sp yang melamun . ?’’ jawabku, ‘’acchh mukanya santai gitu dong,, nggak
perlu merah juga kan.’’ Balas ayu. ‘’kantin yu’ . !’’ seruh ayu, ‘’boleh’’
kataku sedikit gugup.
... ... ...
... ... ... ... ...
‘’Ly,, kamu mau pesan apa. ?’’ tanya ayu, ‘’gak kok, aku
nggak lapar, kamu aja yang makan.’’ Jawabku, ‘’ ok lach,’’ (Makan sambil
cerita). ‘’Ech ly, lo tau nggak difakultasku ada murid baru gitu,’’ kata ayu
dengan raut wajah yang bahagia, ‘’ hm kalau dilihat dari raut wajahnya ayu,
kelihatannya dia juga suka sama cowok itu, ya Tuhan mudah-mudahan ini hanya
perasaanku, mudah-mudahan ayu tidak suka padanya’’. Kataku dalam hati.
Dddooorrr, ayu mengagetkanku. ‘’aacchh aku jadi kaget tau
yu. . !’’, ‘’hhm kamu sich, soreh soreh melamun ntar kesambet baru tau rasa
looo... !’’, ‘’gue kira itu berlaku kalau pagi ya, bukan soreh’’. ‘’itumah
ditahun 2012, sekarang itu 2013 teknologi sudah canggih’’. ‘’ wkwkwkwkw, apa
hubungannya teknologi dengan kesurupan, btw tadi kamu cerita tentang murid baru
difakultasmu, sapa ssiicchh dia, kok bisa buat sahabatku ini wajahnya
berseri-berseri, biasanyakan lo paling anti sama yang namanya cwok’’ ucapku
panjang lebar. (malu-malu)’’ ich apa an sih Ly, hm namanya Riank, pindahan dari
Surabaya, gantengnya minta ampun, senyumnya manis, orangnya baik, sapa coba
yang nggak naksir sama dia’’. Kamu betul Yu, cuman orang bodoh yang nggak suka
sama dia, aku aja yang baru pertama kali melihatnya langsung jatuh cinta, kamu
beruntung Yu bisa satu Fakultas dengan dia, jadi kamu bisa setiap hari bertemu
dengannnya, aku juga yakin kalau dia bakal suka juga sama Ayu, selain cantik
ayu juga baik hati, beda sekali sama aku yg jelek kasar, ‘’ eecchh Ly, kok
melamun lagi mikirin apa an sihc . . ?’’ seru ayu. ‘’nggak kok Yuu, aku hanya
memikirkan bahan apa lagi yang sebaiknya kusiapkan untuk presentasi besok’’
jawabku, ‘’yaaeellaaahhh santai aja mba bro, nggak usah dipaksain, woles,
woles. .!’’ seru ayu.
Begitulah ayu, ia nggak pernah memikirkan soal kuliahan,
baginya hidup itu harus Woles, hahahahaha kata kata itu sering dilontarkan,
bukan Cuma pada saya, tapi teman fakultasnya juga sering. Selang beberapa menit
kami ngobrol panjang lebar, tiba tiba dibelakang kanting terdengar suara keributan,
aku dan ayu bergegas melihatnya, hm ternyata yang jadi pusat rebutan si Riank,
banyak siswi cewek yang minta fotolah, pin BB lach, email lach, bahkan ada yang
sampai minta nomor Hp, ‘’ly, kita ikutan yuk’’. ‘’apa an si Yu, nggak penting
banget, mending kembali kekanting trus makan.’’ Jawabku sinis.’’ Lloo tapiikan
aku udah makan’’ jawab ayu. ‘’tapikan aku belum makan . ‘’ balasku. ‘’tapi tadi
kamu bilang kamu nggak lapar. ‘’ tapi sekarang aku lapar, acchh udah yuuu aku lagi
malas becanda nich’’ jawabku dengah expressi marah. ‘’ wizt santai mba bro.
Yaudah yuk kita kekantin lagi.’’ Jawab ayu.
Aku sebenarnya sangat ingin ikutan sama mereka tapi gengsi
juga dong,aku harus menjaga tingkah jangan sampai ayu tau kalau aku juga suka
sama Riank, karena dia pasti akan sakit hati, aku nggak mau persahabatanku
hancur gara gara cowok, yang harus kupikirkan sekarang gimana caranya aku bisa
mengubur perasaanku ini.(menepuk pundak ayu) ‘’ ech yu lagi apa loe. ?’’ seruh cowok yang berdiri dibelakang ayu.
Samar samar aku melihatnya karena ea berdiri tepat dibelakan ayu. ‘’ech riank,
nggak lagi apa apa kok’’ jawan ayu.
Rrriiaaannnkkk, ketika mendengar nama itu rasanya jantungku
ingin copot, ternyata cowok yang berdiri dibelakang ayu itu Riank, nggak,
nggak, aku harus jaga sikap. ‘’boleh duduk nggak yu. . ?’’ seruh riank, ‘’boleh
kok duduk ajah’’. Balas ayu. Yaa tuhan dia duduk tepat didepanku, tapi aku
nggak berani melihatnya aku lebih fokus kemakananku, aku takut kalau aku
melihatnya nnti aku malah jadi salah tingkah. ‘’ oia yu, dia sapa . . ?’’ tanya
riank. ‘’o. Dia Lyli sahabatku sejak kecil, dia itu Fakultas Kedoc’’ jawab ayu.
‘’pantesan aku jarang lihat’’. Riank menyodorkan tangannya. ‘’hy aku riank’’.
Akupun menjabat tangannya dan berkata ‘’ aku Lyli’’. Hm aku seperti mimpi bisa
berkenalan dengan riank, aku sangat
senang. Ttrrrriiiinnngggg tiba tiba ponselku berbunyi, aku segera
mengangkatnya. ‘’ia mah, ada apa aku masihdikampus nichh.... ok ok aku segera pulang’’.
‘’ech aku duluan pulang yach, nyokap nyuruh pulang nih. Oia Riank boleh minta
bantuan nggak . . ?’’ tanyaku, ‘’boleh mau minta bantuan apa . . ?’’ jawab
riank. ‘’tolong antar ayu pulang yach, soalnya aku nggak sempat, aku buruh
buruh. ‘’ seruhku. ‘’ ok’’ balas riank, ‘’yaudah yu aku duluan yach bbyyy’’.
Aku nggak tau apa yang kulakukan ini benar, aku berbohong
demi sahabatku, aku ingin ayu bisa bahagia, dan aku lihat ayu sangat menyukai
riank, membiarkan mereka berdua adalah pilihanku dan aku tidak boleh menyesal.
Ayu adalah sahabatku yang paling baik, dia selalu ada setiap aku
membutuhkannya, dia sudah terlalu sering berkorban karena keegoisanku. Kali ini
aku yang harus berkorban. Aku pasti bisa.
Jam 04.20, aku sampai rumah, ‘’ lo non kok tumben pulangnya
cepat. . ?’’ tanya bibi yang bekerja dirumahku, ‘’nggak kok bi, malas tinggal
dikampus toch juga nggak ada kerjaan’’. ‘’oia non, bibi sudah siapin makanan
kesukanan non’’.’’ Ntar aja yach bi, aku lagi nggak enak badan, mau langsung
tidur saja’’. ‘’monggo neng, silahkan. Aku masuk kamar dan langsung tidur tampa
mengganti baju. Jam 9 malam. Ponselku berbunyi, nomor baru sapa lagi malam
malam nelpon, ganggu aja. ‘’halo, sapa nich . . ?’’, ‘’aku riank, ini nomornya
lyli yach .. ?’’. ‘’ ooo kamu riank, ia ini nomorku, ada apa malam malam nelpon.
. ?’’ nggak kok Cuma mau mastiin aja, ini nomor punya kamu betul atau
nggak . .’’, ‘’emangnya dapat nomor aku
dari mana . . ?’’. ‘’dari pino, kamu satu fakultaskan ya sama dia . .?’’,
‘’pino . . o ia aku satu fakultas, kamu
kenal jg sama dia . . ?, ‘’ ia dia sepupuku’’. ‘’ok udah dulu ya Riank, aku
ngantuk nich mau tidur’’. ‘’ ok good night, uuummmaaaccchhhh’’. ‘’lo’’.
Tititittttttttt hand ponenya keburu dimatiin.
Haaa dia menciumku, ya allah kenapa aku ini, jantungku
berdebar lagi, haa udalah mending juga tidur besok ada kuliah pagi. Kutarik
selimutku, dan tidak lupa aku juga mematikan lampu.
... ... ... ... ...
Kringkringkring, jam wekerku berbunyi menandakan sekarang
sudah jam 9, hari ini aku ada kuliah jam 10. Aku bergegas mandi, trus memakai
pakaian. ‘’Lo non tidak sarapan dulu. . ?’’, ‘’nggak usah bi, aku udah telat
nii, oia bi mama sama papa mana. . ?’’, ‘’tuan sama nyonya belum pulang sejak
kemarin non. ‘’. Hatiku terasa kacau balau, mama sama papa nggak pernah peduli
sama aku, aku merasa sendiri, kakak kakakku udah jarang pulang karena semuanya
sibuk kerja, dan masing masing sudah punya rumah sendiri, adekku satu satunya
tinggalnya sama eyang diSemarang, aku merasa benar benar kesepian. Aku
berangkat kekampus sambil meneteskan air mata.
‘’hy Ly . . !’’ sapa riank, aku tidak membalas sapaannya,
hanya senyuman yang kuhadirkan untuknya. ‘’kesini naik apa . ?’’ tanya Riank,
‘’mobil’’ jawabku, ‘’pulang nanti boleh nebeng nggak. ?’’. seruh riank. Aku
hanya mengangguk, ‘’duluan yach Riank aku ada kelas soalnya’’. ‘’ ssiipp ‘’.
Aku masuk kelas dan mulai menerima materi. Kringkrinhkringkringkring, bel sudah
berbunyi menandakan pelajaran telah berakhir, ayu sudah menungguku diluar. ‘’hy
Yu. !’’, ‘’Ly kantin yuk, laper nich’’,
‘’ayokk, aku juga udah laper’’. Aku dan ayu bergegas kekantin untuk makan.
Begitulah hari hariku bersama ayu, habis belajar langsung makan, canda tawa
selalu menghiasi bibir kami. Tiba tiba riank datang, ‘’Ly, jadi pulang bareng
nggak nich. . ?’’, ‘’pulang bareng. Maksudnya. . ?’’ tanya ayu. ‘’ia, riank
minta nebeng keaku, katanya dia nggak naik mobil kesini, boleh nggak yuu. . ?’’
tanyaku. ‘’ya boleh lach, aku juga masih ada urusan disini’’. Jawab ayu, ‘’
yaudah yu kami pulang dulu yach’’ seru Riank. Aku mengantar Rian kerumahnya,
begitu sampai didepan rumahnya ketika ia hendak keluar dari mobilku, dia
mencium bibirku tampa berkata apa apa kemudian dia tersenyum dan langsung masuk
kerumahnya. Entahlah apa yang kurasakan saat itu, aku sangat senang sekaliiii.
Aku pulang dengan hati yang bahagia
Satu bulan kemudian.
Aku dan Riank makin akrab, kami sering pulang bareng, riank
juga sering mengajakku keluar jalan jalan. Tapi Disitulah awal kehancuran hubungan
persahabatan antara aku dan ayu. Ayu pernah mergokin aku lagi jalan bareng
Riank, dia sangat marah, jangankan ketemu aku, angkat teleponku aja ayu udah
nggak pernah. Aku merasah sangat bersalah. Aku menyesal aku nggak mau
kehilangan sahabatku. Aku bertekad untuk memperbaiki kesalahanku. Aku masih
bisa hidup tanpa riank, aku masih punya keluarga yang lengkap, sedangkan Ayu
dia adalah anak yatim. Ayahnya meninggal 2 tahun lalu. Aku berfikir untuk
menjodohkan ayu dengan riank, aku tau ini takkan mudah bagiku, aku harus
melawan rasa Cintaku untuknya, ya tuhan, cobaanmu ini sangat berat, kuatkan
aku, kuatkan aku tuhan.
Jam 7 malam aku mengajak riank ketemuan dicafe tempat kami
sering bertemu, dan dia datang tepat waktu. ‘’ ada apa Ly . .?’’, ‘’gue mau
minta bantuan. ‘’, bantuan apa. ?kok serius banget’’ ,’’gue. . gue mau lo
jadian sama ayu’’. Riank kelihatan kaget mendengar permintaanku barusan. ‘’ apa
lo bilang, gue jadian sama ayu. ?, nggak salah lo . ?’’, ‘’nggak gue serius’’.
‘’tapi gue nggak suka sama ayu, asal kamu tau, gue udah jatuh cinta sama lo
sejak pertama gue melihat lo dimonas, lo inget nggak’’. Air mataku menetes saat
mendengar itu, ternyata Rian juga suka sama aku, aku nggk tau harus berbuat apa
lagi, disatu sisi aku sangat mencintai Riank, tapi disisi lain aku juga nggak
mau kehilangan ayu, karena ayu juga sangat mencintai Riank, ‘’ jujur aku juga
sangat sayang sama kamu, tapi kita tidak mungkin bisa bersama’’. ‘’kenapa nggak
mungkin, tidak ada yang tidak mungkin didunia ini kalau kita mau’’. ‘’ aku
nggak bisa’’. ‘’kenapa, bukannya kamu juga sayang sama aku. . ?’’. ‘’karena ayu
juga sangat mencintai kamu, aku punya keluarga, sedangkan ayu, ayu anak yatim
Riank, dan dia sangat membutuhkan kamu’’. ‘’nggak, aku nggak bisa’’. ‘’ pliss
riank, aku mohon, demi aku, demi rasa sayang kamu keaku’’, pintaku. ‘’Ly, kau
tau aku nggak mungkin pernah bisa, tapi jika itu keinginanmu aku akan
menurutinya dan ingat ly, aku melakukan hal ini karena kamu, karena aku sayang
sama kamu, dan aku nggak akan pernah iklas bila melihat kamu bersedih. Semoga
kamu dapat bahagia dengan permintaan kamu ini’’. ‘’aku pasti bahagia bila
melihat sahabatku bahagia’’. ‘’kamu memang sahabat yang baik Ly, tapi kamu
orang yang paling jahat buat aku, kamu melepaskan aku begitu saja’’. Riank
pergi dengan raut wajah yang sedih.
Aku meneteskan air mata, ‘’andai saja aku bisah merubah
takdir Riank, aku pasti merubanya, kamu nggak pernah ngerasain gimana sulitnya
jadi aku, aku harus memilih antara kamu dan ayu, keadaan ini sangat
menyakitkanku Riank, kuhapus air mataku dan bergegas kerumah ayu, ‘’ngapain lo
kesini . ?’’ ketus ayu, ‘’nggak kok yuu. Aku Cuma mau jelasin sesuatu’’,
‘’jelasi apa lagi, lo mau ngejelasin kalau loe sudah jadian sama Riank, kamu
benar benar sahabat yang nggak tau diri Ly, setiap kali kamu punya masalah,
kamu selalu datang ke aku, tapi saat seperti ini, kamu sama sekali tidak peduli
dengan perasaanku’’. Kupeluk ayu erat erat, ‘’Yuu, aku cuman mau jelasin kalau
kamu salah paham sama aku dan Riank’’, ‘’ allllaacchh salah paham’’, kuarahkan
jari telunjukku ke bibir ayu. ‘’pliss biarkan aku ngomong dulu, habis ini
terserah kamu mau bicara apa, kamu tau Yu, aku dekat dengan Riank, karena ia
meminta bantuan sama aku, dia ingin melamar kamu ayu, tapi dia nggak tau mau
mulai dari mana, jadi aku membantunya mempersiapkan segalahnya, dia takut kalau
nantinya kamu tidak menyukainya, makanya dia meminta bantuan keaku untuk
membuat kamu cemburu dan all hasil kamu
benar benar cemburu’’. Ayu memelukku seraya berkata ‘’ hhm lyli, maafin aku,
aku sudah salah paham, aku kira kamu juga suka sama Riank, ternyata kamu
melakukan hal ini demi aku, aku jadi malu, sekali lagi maafin aku yach Li’’.
Aku hanya mengangguk dan tiba tiba Riank datang membawa karangan bungah. ‘’ ini
buat kamu princess ayu’’. Kata riank, ‘’hhmm, makasih ya Riank, kamu sosweet
banget sich’’. ‘’hhm kayaknya suasananya sudah mulai panas nich, yaudah dech
aku pamit dulu ya, semoga kalian bahagi, byyy’’.
Aku pergi membawa luka dihatiku, aku nggak tau sampai kapan
ini terjadi, aku sangat amat sedih, aku merelakan Cinta Pertamaku untuk
sahabatku, aku merasa hatiku tlah mati. Rasanya sangat perih. Aku merasa hanya
jasadku yang hidup tetapi separuh jiwaku tlah pergi, mulai saat itu aku hanya
mengurung diri dikamar dan terus meratapi nasibku, sampai aku menerimah
undangan pernikahan Ayu dan Riank, kesedihanku mulai menjadi jadi, semua
perabotan dikamarku kupecahkan, aku merasa seperti orang yang nggak waras
sering kali bibi menghiburku, tapi jujur saja aku belum bisa melupakan Riank, tapi aku menguatkan hatiku untuk tetap datang
kepesta pernikahan Ayu dan Riank. ‘’ aku harap kamu nggak menyesal dengan
permintaan kamu ini, asal kamu tau aku nggak akan pernah melupakan kamu, kamu
akan selalu ada dihatiku, riank meneteskan air mata. ‘’sebelum aku benar benar
dimiliki oleh orang lain, aku ingin menciummu untuk yang terakhir kalinya.
Itupun kalau kamu mengijinkan’’. Aku hanya mengangguk. Riank mencium bibirku.
Ak sangat sedih, sakitnya begitu mendalam dihatiku, orang yang sangat aku
cintai akan menjadi milik sahabatku. Riank dan Ayu menuju kekursi pelaminan,
kubalikkan badanku dan segera pergi. Kini aku benar benar sendiri, kuputuskan
untuk pindah ke Semarang, tempat eyang dan adikku tinggal, agar aku bisa melupakan
sakit yang sedang kuhadapi ini. Tapi sebelum aku pergi Riank menitipka sepucuk
surat unttukku yang isinya.
Dear lili. .
Salam cinta dan
sayang untukmu,
Aku nggak tau gimana
caranya aku melanjutkan hidupku ini, aku tidak bahagia dengan keadaan ini, aku
hanya ingin kamu bukan yang lain, aku hanya mencintai kamu bukan ayu, dan aku
hanya ingin hidup bahagia bersamamu, andai saja kau tau perasaan hatiku saat
ini, aku benar benar tersiksa dengan keadaan ini, aku selalu terbayang padamu,
tolong jwab aku, sampai kapan ini terjadi, kapan penderitaan ini berakhir, bila
memang kita tidak berjodoh mengapa tuhan memberikan rasa yang sama terhadap
kita, dan memisahkan kita dengan begini kejamnya, aku selalu mendoakanmu, jaga
dirimu baik baik.
Setelaah membaca surat itu, aku menghapus air mataku dan
melangkahkan kaki selangkah demi selangkah untuk meninggalkan kota ini. Kota
yang telah memisahkan dua sejoli yang saling mencintai. Aku pergi membawa luka
dihati berharap akan ada yang mampu menyembuhkannya.
SELESAI
Komentar
Posting Komentar