Langsung ke konten utama

Keajaiban Cinta Part 2




‘’kalau awal hubungan mereka sich aku juga nggak tau, yang aku tau Putri hamil 3 bulan dan itu anak Adit, soal benar atau salahnya aku nggak tau Tan , yang aku denger si begitu’’
‘’apa . ?, jadi Putri hamil anaknya Adit’’ tanyaku
Saat itu aku benar benar sok, aku benar benar nggak percaya sama apa yang aku dengar barusan, aku menangis terseduh seduh, aku nggak habis fikir kenapa Adit bisa berbuat seperti itu, yang gue tau adit cowok yang baik, kenapa tega ia melakukan hal senonoh itu.
‘’aku sich nggak tau pasti Tan, yach aku juga denger dari mulut orang saja, itu makanya aku nggak pernah bilang kekamu, aku takut kalau nanti kamu malah nggak bisa belajar dengan tenang, aku tau kok Tan, kalau kamu sedih banget, aku juga tau kalau kamu masih sayang banget sma Adit, tapi ada baiknya kalau kamu melupakan Adit Tan, kamu harus bisa belajar hidup tanpa dia, jalan hidup kamu masih panjang Tan, kamu cantik, pintar, dan seorang Dokter, masih banyak cowok yang 100 kali lebih baik diluar sana’’ jelas Dian
‘’gue tau Di, tapi gue nggak habis fkir saja, kenapa Adit bisa melakukan hal bejat seperti itu’’
‘’kalau mau lebih jelasnya kamu tanya langsung saja ke Adit Tan, aku juga sulit percaya sama yang dibilang orang2, Adit cowok baik Tan,jujur saja aku gak percaya, bisa sajakan ini hanya rekayasa si Putri, kamu tau putrikan Tan dia selalu melakukan apa saja asalkan keinginannya terkabulkan’’
‘’gue nggak tau harus gimana Di, jujur saja gue sangat sedih, mungkin sebaiknya gue lupakan Adit, meskipun akan berat tapi lama lama juga pasti biasa’’
‘’kamu sudah dewasa Tan, kamu pasti tau apa yang terbaik untukmu dan aku akan selalu mendukung kamu, aku akan selalu ada disampingmu’’
‘’thank you dian, Cuma kamu yang bisa ngerti perasaan gue Cuma kamu dian’’
Gue nggak percaya apa yang barusan gue denger, Putri hamil anak Adit. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi, tuhan mengapa ini terjadi, mengapa cobaan ini begitu berat, ternyata orang yang gue sayang, orang yang gue banggakan tidak lebih dari seorang pecundang, kenapa kamu berubah Dit, kenapa kamu jadi seperti ini, ini bukan kamu yang dulu Dit. Kamu berubah, benar benar berubah Dit.
Gue bertekad melupakan Adit, menghapus semua tentangnya dan nggak akan adalagi nama Adit dihati gue. Gue pasti bisa. Itulah keputusan gue, semuanya telah berubah.
Gue buka jendela kamar dan menatap bintang, gue ingin seperti bintang yang bersinar indah, memberi warna dilangit, andai saja waktu bisa terulang gue nggak akan pernah mau kenal yang namanya Adit, lagi asyik melamun tiba tiba ibu memanggil.
‘’Tan, tania . . !’’
‘’ia bu, ada apa . ?’’
‘’temani ibu kerumah Adit yuk.’’
‘’kesana mau bikin apa .?’’
‘’ibu punya sedikit oleh oleh buat ibunya Adit’’
‘’ibu saja yang pergi, aku malas bu, capek’’
‘’lo kok kamu gitu, Adit itukan sahabat kamu’’
Gue nggak mau ibu tau hubungan gue dulu sama Adit, jadi gue paksakan diri untuk kesana, gue tau pasti nanti disana sangat membosankan, tapi nggak papa gue nggak mau melihat ibu sedih, sudah cukup waktu ayah tinggalin kami.
‘’yasudah bu, aku mau’’
‘’nah gitu dong,’’
Gue dan ibu berangkat kerumah Adit, nggak terlalu jauh sich tapi itu membutuhkan tenaga yang cukup banyak, gue sampai ngos ngosan, diluar rumah terlihat ibu Adit yang sedang membuat tenungan.
‘’hay tante apa kabar. ?’’ sapaku kepada ibu Adit
‘’ ech, Tania, tante baik baik saja, kamu makin cantik sja yach’’
‘’ach tante bisa saja, gk kok tan biasa saja, oia Tan ini ada oleh oleh buat tante dan keluarga’’
‘’wach makasih yac Tania, ech jeng masuk yuk je, sudah lama kita nggak ngerumpi ni’’
‘’ ia nich jeng’’ ibu gue masuk kerumah, gue putusin untuk duduk diluar saja lumayan hirup udara segar, sudah lama banget gue nggak kesini, nggak ada yang berubah sama sekali.
‘’hy Tan’’ sapa seseorang yang sudah pasti Adit, tapi gue hanya tersenyum tipis, hm senyum membawa duka tepatnya
‘’ sudah lama tan .?’’
‘’ach nggak juga,’’
‘’kok nggak masuk .?’’
‘’enakan disini, lebih nyaman’’
‘’tan gue mau ngomong sesuatu’’
‘’ngomong aja’’
‘’maaf aku sudah menghinati cintamu tan’’
‘’nggak masaalah, meskipun kamu cinta pertamaku tapi bukan berarti gue harus mendapatkanmu, bagiku kamu sudah tidak ada meskipun kamu masih hidup, tapi aku nggak akan mau kenal sama kmu lagi, nama kamu akan hilang seiring berjalannya waktu’’
‘’kamu kenapa bicara begitu tan, lo tau kalau gue sangat sayang sama lo, sayang banget tan’’
‘’hm kata itu mempunyai makna yang indah Dit, jangan buat dia kotor karena kebohongannmu’’
‘’tapi aku nggak bohong tan, aku, perasaanku kekamu tak pernah berubah masih sama seperti dulu , aku nggak akan lupain kamu ’’
‘’sayangnya gue sudah nggak percaya sama lo Dit, bagi gue sekarang lo itu Cuma sampah yang harus dibakar, busuknya kamu sudah terlihat , gue nggak habis fikir , dulu gue fikir lo itu cowok yang baik, cowok yang bisa dipercaya, salah gue mencintai lo dit, dan gue lebih salah mau jadi sahabat lo dulu’’
‘’maksud kaamu apa si Tan, gue nggak ngerti’’
‘’putri hamil anak kamukan. ?’’
‘’aku tau pasti suatu saat kamu tanyakan hal ini, jujur saja aku nggak pernah merasa menghamilinya, bagaimana mungkin aku melakukan hal senonoh itu sedangkan aku sangat mencintaimu’’
‘’nggak usah bohong, jujur saja aku nggak papa kok’’
‘’dulu waktu kamu pergi aku merasa sangat sedih tan, hidupku kelam dan gelap, hari hariku gelap, setiap saat aku memikirkan kamu, merindukan kamu, apakah kamu setia, aku selalu menunggu keajaaiban kamu pulang mengunjungiku, aku nggak pernah berani menghubungimu karena aku takut kalau kamu sudah lupa akan aku dan sudah menemukan penggantiku, kemudiaan putri datang mencoba menghiburku, awalnya aku tak memperdulikannya, masih saja aku terbayang bayang olehmu, tapi lama kelamaan aku mulai mersa nyaman dengan putri, dia selalu ada untukku, dia yang selalu menghiburku saat aku sedih memikirkanmu yang pergi dan tak pernah kembali, tapi dengan hadirnya putri dihidupku, aku sama sekali tak pernah menghapus nama mu dihatiku, bagiku kamu tetap cintaku, selamanya. Aku dan putri makin dekat. Malam itu aku kerumah putri, aku menginap dirumahnya karena tak ada orang orang dirumahnya, dia memintaku untuk bermalam dirumahnya, awalnya aku tak mau, tapi dia berlutut memohon kepadaku, aku tak bisa menolak karena dia sudah sangat baik sama aku, dia yang selalu menghiburku, aku nggak pernah berfikir kalau jadinya seperti ini, aku kerumah putri, aku sama sekali tak ingat apa apa. Hinggah waktu aku bangun aku melihat putri yang nangis terseduh seduh tanpa busana, aku benar benar tak mengerti hanya saja putri bilang kalau aku telah merebut kegadisannya, saat  itu benar benar tak mudah, aku merasa bersalah padamu, siang malam aku memikirkanmu, aku tau kalau kamu pasti akan sangat marah sama aku. Maafkan aku Tan, tapi aku sangat mencintaimu’’
‘’jujr saja sangat berat Dit, mendengar kalau kamu akan tunangan dengan Putri, itu membuat aku sangat frustasi, kau tau dit kalau aku sangat sayang sama kamu, bahkan sampai sekarang rasa itu tak pernah berubah’’
‘’sekali lagi maafkan aku Tan, minggu depan aku akan tunangan Tan dan aku mohon jangan benci aku tan’’
‘’awalnya aku memang sangat benci sama kamu dit, sangat benci, tapi setelah mendengar ceritamu aku jadi berfikir kalau sebnarnya ini bukan salah kamu Dit, aku juga salah sudah meninggalkanmu, tapi sudalah semuanya juga sudah terjadi. Oia dit kamu maun nggak jadi sahabat gue lagi, meskipun akan berat tapi mari kita coba Dit’’
‘’ ia Tan’’
Gue dan Adit berpelukan erat, dan menangis bersama, gue fkiir ini terakhir kali Adit memeluk gue, karena sebentar lagi dia akan jadi milik orang lain.
‘’hubungan kita indah ya Dit, dimulai dari persahabatan dan berakhir dengan persahabatan pula’’
‘’kamu jangan menangis Tan, dari dulu sampai sekarang aku sama sekali tidak bisa melihatmu menangis dan meskipun sebentar lagi aku akan jadi milik orang lain, tapi percayalah cintaku hanya untukmu sekarang dan selamanya. Setiap mlm
setiap detik….
ku slalu terbayang senyummu….
rambutmu yg sgt indah….
ingin rasanya selalu disampingmu slamanya’’.
‘’kamu tau nggak Dit, selama aku di Amrik hanya 1 teman yang selalu menemaniku, siang dan malam’’
‘’siapa dia, aku mau ngucapin terimah kasih padanya’’
‘’ALKOHOL’’
‘’apa, kenapa begitu Tan, dulu kamu nggak pernah melakukan itu’’
‘’setelah aku meminumnya, perlahan lahan aku mulai  melupakanmu dit, melupakan cinta yang telah membuatku hampir kehilangan kewarasanku’’
‘’maafkan aku Tan’’
’’
Saat itu benar benar tak mudah, semuanya seperti mimpi buruk bagiku tapi mau gue nangis darahpun tetap inilah yang akan terjadi. Dua cinta yang akan berakhir untuk selamanya, aku tak pernah membayangkan hal yang menyedihkan seperti ini terjadi namun apa daya aku nggak hidup didunia novel, gue harus kuat karena hanya dengan cara itu gue bisa melupakan semuanya. Kalaau gue mau gue bisa saja milikin Adit sekarang, tapi gue sadar kalau itu perbuatan yang sangat konyol. Aku tak ingin mendapatkan sesuatu dengan cara picik. Satu satunya cara agar aku bisa iklash menerima semua ini adalah berusaha mencintai orang lain.
‘’hmm, aku sudah fkirkan Dit, mudah mudahan ini yang terbaik’’
‘’apa . ?’’
‘’aku akan pulang ke Amrik dan berusaha mencintai Rian’’
‘’maksud kamu apa si Tan .?’’
‘’bilang Tan kalau kamu tidak akan pergi, bilang kalau kamu nggak akan ninggalin aku lagi. Please Tan jangan pergi’’
‘’aku bisa saja tetap disini Dit, tapi aku tidak bisa pastikan apa aku masi tetap hidup bilah tinggal disini Dit, kamu bilang aku akan ninggalin kamu Dit, yach. . memang tapi sebenarnya kamulah yang duluan ninggalin aku Dit, tapi yasudahlah itu semua masa lalu. Gue pamit dulu Dit’’.
........................................................................................................................................
‘’bu kita pulak yu!’’ seruku pada ibu
‘’ia,’’
‘ ‘pamit dulu yach jeng’’
‘’tante, Tania pulang dulu ya
                ‘’ ia, sering sering kesini ya Tan’’
                ‘’ia, pasti tante’’
Gue perlahan lahan pergi meninggalkan rumah Adit, tekad gue untuk kembali ke Amrik sudah bulat meskipun ibu akan melarang tapi gue sama sekali tidak peduli, mengenai janji gue untuk membantu masyarakat miskin disini, gue nggak akan pernah lupa. Suatu saat kalau gue sudah bisa menerima kenyataan ini gue akan balik kesini dan memenuhi semua janji itu. Mudah mudahan itu yang terbaik, gue nggak mau terus terusan jadi benalu untuk Adit dan Putri, meskipun belum sepenuhnya gue bisa terima ini. Tapi gue akan tetap disini, paling nggak setelah pesta tunangannya selesai bru akan berangkat ke Amrik, bagaimanapun Putri itu sepupu gue
                ‘’apa Tan,  kamu mau pergi ke Amrik lagi .?’’ tnya ibuku
                ‘’ia bu, Tania bermaksud kembali ke Amrik untuk lanjutin study Tania, Tania ingin jadi dokter spesialis bedah bu’’
                ‘’lalu bagaimana dengan Pertunangan Putri, apa kau tak ingin melihat sepupumu menikah’’
                ‘’ kalau menikah, hm mungkin Tania tidak bisa bu, tapi Tania akan tetap disini sampai acara pertunangannya selesai’’
                ‘’hhmm, sekeras apapun ibu melarang kamu, pasti kamu tetap akan melakukannya. Jadi lakukan apa yang menurutmu baik Tan, ibu percaya kamu. Tapi kamu harus janji kamu nggak akan lama dan kamu harus terus memberi ibu kabar sesibuk apapun kamu.’’
                ‘’ia ibu. . . pasti, hhmm ibu jangan nangis, Tania paling tidak bisa lihat ibu menangis’’
                ‘’yasudah bu, Tania masuk kamar dulu yach, ibu juga sebaiknya istirahat’’
                ‘’hhm echh, ibu masih mau disini, kamu duluan saja’’
                ‘’baiklah bu’’
                                                                ...................................................
                Aku belum pernah merasa sekacau ini, menangis satu satunya yang bisa kulakukan untuk mengurangi sedikit demi sedikit kehancuran ini, sakit yang kurasakan saat ini benar benar dalam bahkan seumur hidup baru sekarang aku merasakannya, sebelum mencintai Adit aku selalu merasa baik dengan hidupku, apakah cinta memang selamanya menyakitkan, apakah cinta memang hanya indah pada awalnya saja, kalau memang begitu kenapa harus ada cinta, kenapa engkau menciptakan cinta yang bisa membuat semua orang kacau berantakan. Tapi aku tau dibalik kekecewaan ini, dibalik rasa sakit ini, pasti engkau telah merencanakan hal yang indah untukku Tuhan, aku percaya janjimu, aku akan terus menanntinya sampai suatu saat yang kumiliki akan abadi tanpa direbut orang lain. Mungkin Adit memang bukan jodohku, Allah mengatur ini semua agar aku lebih mempertakwah diriku, aku tau Allah memberikan cobaan ini karena dia menyayangiku, karena ia takut cintaku ke Adit akan melebihi cintaku padanya.
                Aku menangis sepanjang malam, hinggah paginya aku nggak bisa membukan kedua mataku, tapi aku harus kuat, aku harus tetap bersemangat, 2 hari lagi pesta pertunangan Adit dan Putri, aku nggak mau mengacaukan ini semua, aku nggak mau mengecewakan ibuku, aku yakin akan baik.
                ‘’ Tan, ada Adit mencarimu’’ panggil ibu
                ‘’iya bu, tunggu’’
                ‘’ada apa Dit, kok kesini pagi pagi. ?’’
                ‘’Tan, 2 hari lagikan Ultahmu, kamu mau kado apa dari ibu. ?’’
‘’aku nggak butuh kado apa apa bu, dengan ibu selalu disisiku aku sudah senang’’
‘’Tan, kamu mau nggak ikut aku sebentar’’
‘’kemana dit . ?’’
‘’kesuatu tempat, pasti kamu senang’’
Aku menerima tawaran itu, aku menerimanya bukan karena ada maksud apa apa, lagian bosan juga tinggal dirumah terus, sebelum ke Amrik aku mau mengunjungi semua tempat yang dulu jadi tempat favorite gue.
‘’hhm ini dia tempatnya, semoga kamu senang’’
‘’bicara apa kamu Dit, gue senang lach inikan tempat kesukaan gue’’
‘’ kita’’ sambung Adit
‘’maksud lo . ?’’
‘’ini tempat kesukaan kita, bukan Cuma kamu’’
‘’ ohh, hehehehehe’’
‘’aku selalu senang bila melihat kau tertawa, wajah cantikmu makin nampak jelas’’
‘’jangan menggodaku terus, itu akan membuat gue lebih sulit melupakanmu’’
‘’hhmm, 2 hari lagi Ultahmu yach .?’’
‘’ heemmm’’
‘’kenapa harus bersamaan dengan pesta pertunangan’’
‘’heeeehh, gue malah baru sadar, hm ini akan jadi kado yang nggak akan pernah gue lupain’’
‘’maafin gue Tan’’
‘’Lo sudah mengatakannya berulang kali, apa gue juga harus menjawabnya berulang kali juga’’
‘’kapan balik ke Amrik .?’’
 ‘’ setelah acaranya, gue akan berangkat’’
‘’kalau aku memintamu untuk tidak pergi, apa kamu akan melakukannya’’
‘’nggak, keputusan gue sudah bulat, lo tau gue kan’’
‘’ia, aku tau. Kalau kamu sudah memutuskannya siapa pun tak akan bisa merubahnya’’
‘’ternyata kamu masih ingat saja’’
‘’aku nggak akan pernah lupa itu, Tan ..................  hhmm ............. aku mencintaimu’’
‘’kali ini gue akan jawab kalau gue juga mencintaimu, tapi nanti kalau gue udah balik dari Amrik gue akan menamparmu kalau kamu bilang itu lagi’’
‘’hhmm, rasanya sangat sulit Tan’’
‘’sekarang memang sulit, tapi nanti setelah kita mulai ikhlas menerimanya, semuanya akan indah pada waktunya, percayalah’’
‘’ ehemmmmm’’
‘’kamu lapar nggak. ?’’
‘’lumayan sich’’
‘’makan es cream kayaknya enakni’’
‘’baiklah, gue yang akan teraktir’’
‘’memang seharusnya begitu kan’’. Goda Adit
Gue jalan sama adit seolah olah nggak ada yang terjadi pada kami, gue Cuma ingin memperbaiki kembali hubungan ini lagi, gue nggak mau hubungan ini terputus walaupun hanya jadi teman tak mengapa.
‘’Tan, gue bolah tanya satu hal’’
‘’silahkan, tnya sja tapi ingat hanya 1’’
‘’waktu kamu tau tentang aku. . . aku . . dan ‘’
‘’gue nggak tau jelasinnya Dit, sakitnya sudah nggak bisa diucapin dengan kata kata. Rasanya saat itu gue . . gue hampir bunuh diri Dit, untungnya ada Rian yang meyakinkan gue, dia yang menghibur gue’’
‘’ kalau boleh tau, Rian itu siapa. ?’’
‘’ orang yang selalu ada buat gue, saat gue butuh dia selalu siap membantu gue’’
‘’ kamu suka sama dia’’
‘’gue selalu suka dia, saat pertama bertemu gue sudah suka, tapi untuk mencintainya gue belum bisa, tapi gue yakin gue pasti akan mencintainya’’
‘’ boleh minta satu hal’’
‘’ apa ‘’
‘’jangan pernah Cintai orang lain selain aku’’
‘’kamu tau nggak Dit, kamu itu egois’’
‘’aku tau kalau kamu pasti bilang itu, sudahlah lupakan saja ini juga sudah hampir magrib, sebaiknya kita pulang’’
‘’ia,’’
Gue pulang diantar adit, selama dijalan jantung gue tak henti hentinya berdetak, perasaan gue kacau nggak karuan, hhhmmm ini persaaan yang dulu pernah gue rasa saat pertama meyakinkan hati kalau gue mencintai Adit.
Gue menjalani hari hari gue seperti biasa, tak terasa besok adalah hari H-nya, gue harus menyiapkan mental besok, gue pasti bisa, gue malmun tiba tiba nada sms HP gue bunyi, ternyata sms dari Adit
‘’hy Tan, apa kamu baik, besok adalah harinya, aku nggak tau harus bagaimana. Aku merasa nggak akan bisa melakukan ini, apa ada solusinya’’
Gue balas message Adit
‘’jngan bicara begitu Dit, dan pastikan ini adalah sms terakhir darimu, gue nggak mau lagi, dan tak akan ingin dengar kabar dari kamu lagi Dit, jangan tanya kenapa dan kamu lupakan gue, paham’’
Gue tau kalau itu akan terasa sangat menyakitkan, tapi lebih sakit gue, gue harus mengatakan hal hal yang sangat menyakitkan, hhmm air mataku menetes lagi. Lagi lagi gue nangis.
                                ...........................................................................
Jam 12 malam, gue dapat sms dari Adit
‘’maaf Tan, gue nggak mendengarkan kamu. Gue hanya mau ngucapin happy birthday, gue pastiin kalau ini sms terakhir dari gue. Maafin gue Tan. I LOVE U’’
Adit, Adit . . kenapa kamu begitu Dit, bagaimana gue bisa lupain kamu kalau kamu terus terusan peduli sama gue Dit, maafin gue juga sudah nyakitin kamu, gue juga cinta sama kamu Dit.
                                ............................................................................
‘’Tan, kamu sudah selesai’’ panggil mama
‘’ ia ma, ayo kita berangkat’’
Hari ini adalah hari ultahku dan hari ini juga hari pertunangan orang yang paling gue sayang. Mudah mudahan gue bisa   menjalankan hari ini, hari yang paling menyakitkan. Hari ini 2 kisah CINTA akan benar benar terpisah, gue pernah membayangkan kalau kampung gue ini akan jadi tempat dimana gue dan Adit meresmikan hubungan dengan restu semua orang, sungguh hidup tidak pernah bisa ditebak, gue selalu berharap akan keajaiban yang dapat menyatukan gue dan Adit lagi, meskipun ragu tapi gue tetap percaya kalau tidak ada yang tidak mungkin didunia ini kalau tuhan menghendaki, tapi juga tidak ada yang pasti karena kepastian hanya milik Allah. Berat rasanya melangkahkan kaki ini tapi gue harus tetap kuat, gue nggak boleh lemah. Selama diperjalanan gue tak henti hentinya berdoa meminta yang terbaik dari Allah.
                                                .....................................................................
‘’Selamat ya Put, Dit. Semoga bisa melanjutkan ke jenjang pernikahan’’ sahut ibu untuk Adit dan putri.
Kuberusaha membendung agar air mata ini tidak jatuh tapi nampaknya sia sia, air mataku malah bercucuran deras dan semakin deras
‘’sseee. . . lllaaa . . mat yach’’ kataku terbata bata,
Rasanya gue sdh benar benar tidak bisa disini lagi, kalau gue paksain nantinya hanya akan membuat ibu malu, jadi gue putuskan untuk pergi, sungguh malam nasibku, selama ini keselalu berusaha membendung perasaanku tapi hari ini gue melihat orang yang sangat, sangat gue cintai benar benar telah dimiliki, oh tuhan rasanya sangat sakit, detak jantungku serasa berhenti berdetak, semua orang tersenyum kenapa gue nggak bisa, knp hanya air mata yang selalu menetes, Tuhan ini begitu berat, sulit, rasanya hamba sudah nggak kuat lagi, nggak gue harus pergi dari sini gue sdh tdk sanggup lagi.
Setelah mengucapkan selamat buat mereka, gue tatap mata Adit dalam dalam kemudian membalikkan badanku, itu mungkin akan jadi tatapan terakhir untuk mu dit
‘’Tan’’ panggil Adit
‘’Tania, aku mencintaimu. Sekarang dan selamanya
Gue nggak membalikkan badan sedikitpun, gue hanya diam ditempat seperti orang bodoh, kenapa gue nggak bisa melangkahkan kaki, kenapa gue terus diam disini, kenapa begitu sulit menggerakkan kaki untuk melangkah pergi, semuanya telah terjadi, semua nya akan berbeda. Gue berusaha membalikkan badan dan tersenyum, hhmm senyum membawa luka tepatnya, kemudian melangkah pergi. Tak begitu jauh dari Adit dan Putri seseorang memanggilku dari belakang, suara itu. Yahhh itu adalah suara Putri
‘’Adit, mencintaimu Tan’’ kata putri meneteskan air mata
‘’Meskipun begitu, dia akan tetap jadi milikmu jadi nggak perlu kwatir, gue nggak akan ganggu hubungan kalian’’
‘’tapi Adit tidak mencintaiku’’
‘’suatu saat dia akan mencintaimu’’
Ya tuhan pembicaraan apa ini, ini membuatku malah semakin sakit hati, air mata, air mata ini selalu menetes disaat yang tidak tepat
‘’Adit hanya akan mencintaimu Tan’’
‘’Lupakan tentang Cinta, yang harus kau fikirkan bayimu itu, gue pergi dulu’’
‘’gue nggak hamil Tan’’ sambung putri
‘’Maksud kamu apa si Put, bukannya kamu hamil anak Adit’’
‘’Kamu mempermainkan aku ya Put’’ tanya adit dengan espresi marah
‘’Maafkan aku Dit, kamu tau aku sangat cinta kamu, tapi kamu nggak pernah sedikitpun mengerti, difikiran kamu hanya Tania, Tania dan Tania, kamu nggak pernah sedikitpun memikirkan perasaan gue Dit. Bahkan saat Tania pergi kamu masi saja menunggunya. Aku melakukan ini karena aku sangat mencintaimu, aku nggak mau kehilangan kamu, sedangkan aku sadar aku nggak akan bisa merebut hatimu  jika tidak menggunakan cara ini. Maaf Dit’’ jawab Putri
‘’sungguh benar benar sulit dipercaya Put, kamu menjual harga dirimu demi mendapatkan seseorang’’
‘’kamu nggak pernah tau dan nggak pernah ngerasain jadi gue Tan, semua yang gue mau, semua yang gue idam idamkan malah kamu yang mendapatkannya, aku sangat iri denganmu Tan’’
‘’kamu harus menggunakan cara yang tulus jika kamu ingin sesuatu yang kamu inginkan juga tulus terhadapmu. Tuhan sudah menyiapkan semuanya, semua yang kita butuhkan, kebahagiaan, jodoh, kesuksesan. Hanya saja kita sering egois menginginkan apa yang lebih dari yg telah disiapkan, lain kali jangan lakukan itu lagi’’
‘’kamu nggak marah sama aku Tan .?’’
‘’kenapa harus marah, kamu lakuin ini karena Cinta, aku bisa mengerti. Hanya saja kamu tetap tidak bisa memaksakan Cinta Put, karena cinta dari sini(menunjuk ke dada)’’
Putri memeluk gue erat, sangat erat sambil menucapkan ‘’maaf, maaf, maaf’’ banyak sekali kata maaf yang keluar dari mulutnya, meskipun sedikit lega tapi gue juga kasihan padanya, dia melakukan ini semua karena cinta dan gue bisa mengerti itu.
‘’Tan, sekarang gue sudah bisa terima kalau kamu sama Adit’’
‘’ngomong apa sich Put’’ kataku malu malu, kemudian Adit melangkah kearahku dan memegang tanganku
‘’Tan, kamu sudah tau kebenarannya. Sekaarang aku mau tanya kamu mau nggak jadi istriku . ?’’
‘’ggguuueeeee. . . tttttiiidddaaaakkk’’
‘’ hhmm aku nggak akan maksamu Tan, kalau ka . . ‘’
‘’ gguueee tidakkk akan bisaaaa menolak Dit,
‘’hhhaaaaa, kamu . . kamu tidak berubah Tan, suka bikin orang penasaran hahahahaha, I LOVE U TAN’’
‘’I LOVE U TOO DIT’’
                                                ...........................................
Semua yang gue harapkan terjadi, gue percaya keajaiban itu ada, dan sekarang kejaiban itu terjadi pada gue dan Adit, sekarang cinta kami telah bersatu. Allah memang maha kuasa. Meskipun awalnya sangat berat tapi Allah telah menunjukkannya, bahwa didunia ini telah digariskan kehidupan untuk kita, hanya bersabarlah obat ketika kita sedang diuji, seperti cinta gue an Adit yang diuji tapi Alhasil gue dan Adit bisa menyelesaikan ujian terberat itu. Gue dan Adit kini hidup bahagian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta Gadis Murahan

Author by Liliyana                           Hembusan angin menerbangkan rambut panjang ku yang kubiarkan terurai. Pandanganku kosong menatap hamparan laut yang membentang luas. Sekejap kenangan buruk kembali mengacaukan fikiranku. Ada begitu banyak beban didalam hati ini, ada begitu banyak keraguan yang berusaha kusembunyikan, ada begitu banyak hal yang berusaha kuyakinkan bahwa semuanya akan baik baik saja, ada begitu banyak perih yang tertahan.

Untuk Kalian Para Sahabat Part II

            Mulainya dari mana?, saya selalu bingung  jika harus bercerita tentang kehidupan pribadi. Sebelumnya saya sudah pernah menulis hal yang sama, tentang saya dan para sahabat, bagaimana kami bertemu, itu sekitar dua tahun yang lalu. Kali inipun sama, saya akan menulis beberapa bait paragraf untuk mereka, untuk para sahabat terhebat yang sampai sekarang masih setia menemani.             Apa yang istimewa dari mereka? Entah, mereka memiliki sisi keunikan yang berbeda, mereka memiliki pola pikir yang berbeda, mereka memiliki cara pandang yang berbeda. Saya terkadang kesulitan memahami mereka, kadang saya berfikir bagaimana menjadi orang baik untuk para sahabat saya, saya ingin melakukan hal yan bisa mereka ingat, yang bisa mereka kenang dikemudian hari, bahkan saat saya tidak lagi disisi mereka(mungkin suatu hari). Masing masing dari kami memiliki kekurangan, kami sama sama tau itu, masing...

ARIANA

ARIANA Oleh Liliyana Amsir Awalnnya, kufikir jika aku mencintainya dengan tulus, cepat atau lambat dia akan berbalik mencintaiku, kufikir cukup aku saja yang mencintainya, cukup aku saja yang perduli padanya, cintaku saja sudah cukup untukk kami berdua, dengan aku yang sangat mencintainya saja sudah cukup untuuk mempertahankan hubungan kami, dengan cintaku yang tulus ini sudah lebih dari cukup untuuk kami berdua, namun aku salah, cintaku saja tidak cukup dan tidak akaan pernah cukup untuk kami berdua, cinta tulusku saja tidak   akan cukup untuk mempertahankan hubungan kami. Dan pada akhirnya aku sadar, dia tidak   akan pernah mencintaiku, bagaimanapun lamanya aku menunggu, dia tidak akan pernah membalas cintaku. Aku telah menyerah dengannya, aku mencintainya namun aku tidak ingin selamanya jadi orang bodoh yang dibutakan oleh cinta, aku mencintainya bahkan sangat mencintainya namun tidak ada gunanya bila dia tidak merasakan hal yang sama. Aku lelah dengan hubunga...