‘’kalau awal hubungan mereka sich
aku juga nggak tau, yang aku tau Putri hamil 3 bulan dan itu anak Adit, soal
benar atau salahnya aku nggak tau Tan , yang aku denger si begitu’’
‘’apa . ?, jadi Putri hamil anaknya
Adit’’ tanyaku
Saat itu aku benar benar sok, aku
benar benar nggak percaya sama apa yang aku dengar barusan, aku menangis
terseduh seduh, aku nggak habis fikir kenapa Adit bisa berbuat seperti itu,
yang gue tau adit cowok yang baik, kenapa tega ia melakukan hal senonoh itu.
‘’aku sich nggak tau pasti Tan,
yach aku juga denger dari mulut orang saja, itu makanya aku nggak pernah bilang
kekamu, aku takut kalau nanti kamu malah nggak bisa belajar dengan tenang, aku
tau kok Tan, kalau kamu sedih banget, aku juga tau kalau kamu masih sayang
banget sma Adit, tapi ada baiknya kalau kamu melupakan Adit Tan, kamu harus
bisa belajar hidup tanpa dia, jalan hidup kamu masih panjang Tan, kamu cantik,
pintar, dan seorang Dokter, masih banyak cowok yang 100 kali lebih baik diluar
sana’’ jelas Dian
‘’gue tau Di, tapi gue nggak
habis fkir saja, kenapa Adit bisa melakukan hal bejat seperti itu’’
‘’kalau mau lebih jelasnya kamu
tanya langsung saja ke Adit Tan, aku juga sulit percaya sama yang dibilang
orang2, Adit cowok baik Tan,jujur saja aku gak percaya, bisa sajakan ini hanya
rekayasa si Putri, kamu tau putrikan Tan dia selalu melakukan apa saja asalkan
keinginannya terkabulkan’’
‘’gue nggak tau harus gimana Di,
jujur saja gue sangat sedih, mungkin sebaiknya gue lupakan Adit, meskipun akan
berat tapi lama lama juga pasti biasa’’
‘’kamu sudah dewasa Tan, kamu
pasti tau apa yang terbaik untukmu dan aku akan selalu mendukung kamu, aku akan
selalu ada disampingmu’’
‘’thank you dian, Cuma kamu yang
bisa ngerti perasaan gue Cuma kamu dian’’
Gue nggak percaya apa yang
barusan gue denger, Putri hamil anak Adit. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi,
tuhan mengapa ini terjadi, mengapa cobaan ini begitu berat, ternyata orang yang
gue sayang, orang yang gue banggakan tidak lebih dari seorang pecundang, kenapa
kamu berubah Dit, kenapa kamu jadi seperti ini, ini bukan kamu yang dulu Dit.
Kamu berubah, benar benar berubah Dit.
Gue bertekad melupakan Adit,
menghapus semua tentangnya dan nggak akan adalagi nama Adit dihati gue. Gue
pasti bisa. Itulah keputusan gue, semuanya telah berubah.
Gue buka jendela kamar dan
menatap bintang, gue ingin seperti bintang yang bersinar indah, memberi warna
dilangit, andai saja waktu bisa terulang gue nggak akan pernah mau kenal yang
namanya Adit, lagi asyik melamun tiba tiba ibu memanggil.
‘’Tan, tania . . !’’
‘’ia bu, ada apa . ?’’
‘’temani ibu kerumah Adit yuk.’’
‘’kesana mau bikin apa .?’’
‘’ibu punya sedikit oleh oleh
buat ibunya Adit’’
‘’ibu saja yang pergi, aku malas
bu, capek’’
‘’lo kok kamu gitu, Adit itukan
sahabat kamu’’
Gue nggak mau ibu tau hubungan
gue dulu sama Adit, jadi gue paksakan diri untuk kesana, gue tau pasti nanti
disana sangat membosankan, tapi nggak papa gue nggak mau melihat ibu sedih,
sudah cukup waktu ayah tinggalin kami.
‘’yasudah bu, aku mau’’
‘’nah gitu dong,’’
Gue dan ibu berangkat kerumah
Adit, nggak terlalu jauh sich tapi itu membutuhkan tenaga yang cukup banyak,
gue sampai ngos ngosan, diluar rumah terlihat ibu Adit yang sedang membuat
tenungan.
‘’hay tante apa kabar. ?’’ sapaku
kepada ibu Adit
‘’ ech, Tania, tante baik baik
saja, kamu makin cantik sja yach’’
‘’ach tante bisa saja, gk kok tan
biasa saja, oia Tan ini ada oleh oleh buat tante dan keluarga’’
‘’wach makasih yac Tania, ech
jeng masuk yuk je, sudah lama kita nggak ngerumpi ni’’
‘’ ia nich jeng’’ ibu gue masuk
kerumah, gue putusin untuk duduk diluar saja lumayan hirup udara segar, sudah
lama banget gue nggak kesini, nggak ada yang berubah sama sekali.
‘’hy Tan’’ sapa seseorang yang
sudah pasti Adit, tapi gue hanya tersenyum tipis, hm senyum membawa duka
tepatnya
‘’ sudah lama tan .?’’
‘’ach nggak juga,’’
‘’kok nggak masuk .?’’
‘’enakan disini, lebih nyaman’’
‘’tan gue mau ngomong sesuatu’’
‘’ngomong aja’’
‘’maaf aku sudah menghinati
cintamu tan’’
‘’nggak masaalah, meskipun kamu
cinta pertamaku tapi bukan berarti gue harus mendapatkanmu, bagiku kamu sudah
tidak ada meskipun kamu masih hidup, tapi aku nggak akan mau kenal sama kmu
lagi, nama kamu akan hilang seiring berjalannya waktu’’
‘’kamu kenapa bicara begitu tan,
lo tau kalau gue sangat sayang sama lo, sayang banget tan’’
‘’hm kata itu mempunyai makna
yang indah Dit, jangan buat dia kotor karena kebohongannmu’’
‘’tapi aku nggak bohong tan, aku,
perasaanku kekamu tak pernah berubah masih sama seperti dulu , aku nggak akan
lupain kamu ’’
‘’sayangnya gue sudah nggak
percaya sama lo Dit, bagi gue sekarang lo itu Cuma sampah yang harus dibakar, busuknya
kamu sudah terlihat , gue nggak habis fikir , dulu gue fikir lo itu cowok yang
baik, cowok yang bisa dipercaya, salah gue mencintai lo dit, dan gue lebih
salah mau jadi sahabat lo dulu’’
‘’maksud kaamu apa si Tan, gue
nggak ngerti’’
‘’putri hamil anak kamukan. ?’’
‘’aku tau pasti suatu saat kamu
tanyakan hal ini, jujur saja aku nggak pernah merasa menghamilinya, bagaimana
mungkin aku melakukan hal senonoh itu sedangkan aku sangat mencintaimu’’
‘’nggak usah bohong, jujur saja
aku nggak papa kok’’
‘’dulu waktu kamu pergi aku
merasa sangat sedih tan, hidupku kelam dan gelap, hari hariku gelap, setiap
saat aku memikirkan kamu, merindukan kamu, apakah kamu setia, aku selalu
menunggu keajaaiban kamu pulang mengunjungiku, aku nggak pernah berani menghubungimu
karena aku takut kalau kamu sudah lupa akan aku dan sudah menemukan
penggantiku, kemudiaan putri datang mencoba menghiburku, awalnya aku tak
memperdulikannya, masih saja aku terbayang bayang olehmu, tapi lama kelamaan
aku mulai mersa nyaman dengan putri, dia selalu ada untukku, dia yang selalu
menghiburku saat aku sedih memikirkanmu yang pergi dan tak pernah kembali, tapi
dengan hadirnya putri dihidupku, aku sama sekali tak pernah menghapus nama mu
dihatiku, bagiku kamu tetap cintaku, selamanya. Aku dan putri makin dekat.
Malam itu aku kerumah putri, aku menginap dirumahnya karena tak ada orang orang
dirumahnya, dia memintaku untuk bermalam dirumahnya, awalnya aku tak mau, tapi
dia berlutut memohon kepadaku, aku tak bisa menolak karena dia sudah sangat
baik sama aku, dia yang selalu menghiburku, aku nggak pernah berfikir kalau
jadinya seperti ini, aku kerumah putri, aku sama sekali tak ingat apa apa.
Hinggah waktu aku bangun aku melihat putri yang nangis terseduh seduh tanpa
busana, aku benar benar tak mengerti hanya saja putri bilang kalau aku telah
merebut kegadisannya, saat itu benar
benar tak mudah, aku merasa bersalah padamu, siang malam aku memikirkanmu, aku
tau kalau kamu pasti akan sangat marah sama aku. Maafkan aku Tan, tapi aku
sangat mencintaimu’’
‘’jujr saja sangat berat Dit,
mendengar kalau kamu akan tunangan dengan Putri, itu membuat aku sangat
frustasi, kau tau dit kalau aku sangat sayang sama kamu, bahkan sampai sekarang
rasa itu tak pernah berubah’’
‘’sekali lagi maafkan aku Tan,
minggu depan aku akan tunangan Tan dan aku mohon jangan benci aku tan’’
‘’awalnya aku memang sangat benci
sama kamu dit, sangat benci, tapi setelah mendengar ceritamu aku jadi berfikir
kalau sebnarnya ini bukan salah kamu Dit, aku juga salah sudah meninggalkanmu,
tapi sudalah semuanya juga sudah terjadi. Oia dit kamu maun nggak jadi sahabat
gue lagi, meskipun akan berat tapi mari kita coba Dit’’
‘’ ia Tan’’
Gue dan Adit berpelukan erat, dan
menangis bersama, gue fkiir ini terakhir kali Adit memeluk gue, karena sebentar
lagi dia akan jadi milik orang lain.
‘’hubungan kita indah ya Dit,
dimulai dari persahabatan dan berakhir dengan persahabatan pula’’
‘’kamu jangan menangis Tan, dari
dulu sampai sekarang aku sama sekali tidak bisa melihatmu menangis dan meskipun
sebentar lagi aku akan jadi milik orang lain, tapi percayalah cintaku hanya
untukmu sekarang dan selamanya. Setiap mlm
setiap detik….
ku slalu terbayang senyummu….
rambutmu yg sgt indah….
ingin rasanya selalu disampingmu slamanya’’.
setiap detik….
ku slalu terbayang senyummu….
rambutmu yg sgt indah….
ingin rasanya selalu disampingmu slamanya’’.
‘’kamu tau nggak Dit, selama aku
di Amrik hanya 1 teman yang selalu menemaniku, siang dan malam’’
‘’siapa dia, aku mau ngucapin
terimah kasih padanya’’
‘’ALKOHOL’’
‘’apa, kenapa begitu Tan, dulu
kamu nggak pernah melakukan itu’’
‘’setelah aku meminumnya,
perlahan lahan aku mulai melupakanmu
dit, melupakan cinta yang telah membuatku hampir kehilangan kewarasanku’’
‘’maafkan aku Tan’’
’’
’’
Saat itu benar benar tak mudah,
semuanya seperti mimpi buruk bagiku tapi mau gue nangis darahpun tetap inilah
yang akan terjadi. Dua cinta yang akan berakhir untuk selamanya, aku tak pernah
membayangkan hal yang menyedihkan seperti ini terjadi namun apa daya aku nggak
hidup didunia novel, gue harus kuat karena hanya dengan cara itu gue bisa
melupakan semuanya. Kalaau gue mau gue bisa saja milikin Adit sekarang, tapi
gue sadar kalau itu perbuatan yang sangat konyol. Aku tak ingin mendapatkan
sesuatu dengan cara picik. Satu satunya cara agar aku bisa iklash menerima
semua ini adalah berusaha mencintai orang lain.
‘’hmm, aku sudah fkirkan Dit, mudah
mudahan ini yang terbaik’’
‘’apa . ?’’
‘’aku akan pulang ke Amrik dan
berusaha mencintai Rian’’
‘’maksud kamu apa si Tan .?’’
‘’bilang Tan kalau kamu tidak
akan pergi, bilang kalau kamu nggak akan ninggalin aku lagi. Please Tan jangan
pergi’’
‘’aku bisa saja tetap disini Dit,
tapi aku tidak bisa pastikan apa aku masi tetap hidup bilah tinggal disini Dit,
kamu bilang aku akan ninggalin kamu Dit, yach. . memang tapi sebenarnya kamulah
yang duluan ninggalin aku Dit, tapi yasudahlah itu semua masa lalu. Gue pamit
dulu Dit’’.
........................................................................................................................................
‘’bu kita pulak yu!’’ seruku pada
ibu
‘’ia,’’
‘ ‘pamit dulu yach jeng’’
‘’tante, Tania pulang dulu ya
‘’ ia,
sering sering kesini ya Tan’’
‘’ia,
pasti tante’’
Gue perlahan lahan pergi meninggalkan rumah Adit, tekad gue
untuk kembali ke Amrik sudah bulat meskipun ibu akan melarang tapi gue sama
sekali tidak peduli, mengenai janji gue untuk membantu masyarakat miskin
disini, gue nggak akan pernah lupa. Suatu saat kalau gue sudah bisa menerima
kenyataan ini gue akan balik kesini dan memenuhi semua janji itu. Mudah mudahan
itu yang terbaik, gue nggak mau terus terusan jadi benalu untuk Adit dan Putri,
meskipun belum sepenuhnya gue bisa terima ini. Tapi gue akan tetap disini, paling
nggak setelah pesta tunangannya selesai bru akan berangkat ke Amrik,
bagaimanapun Putri itu sepupu gue
‘’apa
Tan, kamu mau pergi ke Amrik lagi .?’’
tnya ibuku
‘’ia
bu, Tania bermaksud kembali ke Amrik untuk lanjutin study Tania, Tania ingin
jadi dokter spesialis bedah bu’’
‘’lalu
bagaimana dengan Pertunangan Putri, apa kau tak ingin melihat sepupumu
menikah’’
‘’
kalau menikah, hm mungkin Tania tidak bisa bu, tapi Tania akan tetap disini
sampai acara pertunangannya selesai’’
‘’hhmm,
sekeras apapun ibu melarang kamu, pasti kamu tetap akan melakukannya. Jadi
lakukan apa yang menurutmu baik Tan, ibu percaya kamu. Tapi kamu harus janji
kamu nggak akan lama dan kamu harus terus memberi ibu kabar sesibuk apapun
kamu.’’
‘’ia
ibu. . . pasti, hhmm ibu jangan nangis, Tania paling tidak bisa lihat ibu
menangis’’
‘’yasudah
bu, Tania masuk kamar dulu yach, ibu juga sebaiknya istirahat’’
‘’hhm
echh, ibu masih mau disini, kamu duluan saja’’
‘’baiklah
bu’’
...................................................
Aku
belum pernah merasa sekacau ini, menangis satu satunya yang bisa kulakukan
untuk mengurangi sedikit demi sedikit kehancuran ini, sakit yang kurasakan saat
ini benar benar dalam bahkan seumur hidup baru sekarang aku merasakannya,
sebelum mencintai Adit aku selalu merasa baik dengan hidupku, apakah cinta
memang selamanya menyakitkan, apakah cinta memang hanya indah pada awalnya
saja, kalau memang begitu kenapa harus ada cinta, kenapa engkau menciptakan
cinta yang bisa membuat semua orang kacau berantakan. Tapi aku tau dibalik
kekecewaan ini, dibalik rasa sakit ini, pasti engkau telah merencanakan hal
yang indah untukku Tuhan, aku percaya janjimu, aku akan terus menanntinya
sampai suatu saat yang kumiliki akan abadi tanpa direbut orang lain. Mungkin
Adit memang bukan jodohku, Allah mengatur ini semua agar aku lebih mempertakwah
diriku, aku tau Allah memberikan cobaan ini karena dia menyayangiku, karena ia
takut cintaku ke Adit akan melebihi cintaku padanya.
Aku
menangis sepanjang malam, hinggah paginya aku nggak bisa membukan kedua mataku,
tapi aku harus kuat, aku harus tetap bersemangat, 2 hari lagi pesta pertunangan
Adit dan Putri, aku nggak mau mengacaukan ini semua, aku nggak mau mengecewakan
ibuku, aku yakin akan baik.
‘’ Tan,
ada Adit mencarimu’’ panggil ibu
‘’iya
bu, tunggu’’
‘’ada
apa Dit, kok kesini pagi pagi. ?’’
‘’Tan,
2 hari lagikan Ultahmu, kamu mau kado apa dari ibu. ?’’
‘’aku nggak butuh kado apa apa
bu, dengan ibu selalu disisiku aku sudah senang’’
‘’Tan, kamu mau nggak ikut aku
sebentar’’
‘’kemana dit . ?’’
‘’kesuatu tempat, pasti kamu
senang’’
Aku menerima tawaran itu, aku
menerimanya bukan karena ada maksud apa apa, lagian bosan juga tinggal dirumah
terus, sebelum ke Amrik aku mau mengunjungi semua tempat yang dulu jadi tempat
favorite gue.
‘’hhm ini dia tempatnya, semoga
kamu senang’’
‘’bicara apa kamu Dit, gue senang
lach inikan tempat kesukaan gue’’
‘’ kita’’ sambung Adit
‘’maksud lo . ?’’
‘’ini tempat kesukaan kita, bukan
Cuma kamu’’
‘’ ohh, hehehehehe’’
‘’aku selalu senang bila melihat
kau tertawa, wajah cantikmu makin nampak jelas’’
‘’jangan menggodaku terus, itu
akan membuat gue lebih sulit melupakanmu’’
‘’hhmm, 2 hari lagi Ultahmu yach
.?’’
‘’ heemmm’’
‘’kenapa harus bersamaan dengan
pesta pertunangan’’
‘’heeeehh, gue malah baru sadar,
hm ini akan jadi kado yang nggak akan pernah gue lupain’’
‘’maafin gue Tan’’
‘’Lo sudah mengatakannya berulang
kali, apa gue juga harus menjawabnya berulang kali juga’’
‘’kapan balik ke Amrik .?’’
‘’ setelah acaranya, gue akan berangkat’’
‘’kalau aku memintamu untuk tidak
pergi, apa kamu akan melakukannya’’
‘’nggak, keputusan gue sudah
bulat, lo tau gue kan’’
‘’ia, aku tau. Kalau kamu sudah
memutuskannya siapa pun tak akan bisa merubahnya’’
‘’ternyata kamu masih ingat
saja’’
‘’aku nggak akan pernah lupa itu,
Tan .................. hhmm
............. aku mencintaimu’’
‘’kali ini gue akan jawab kalau
gue juga mencintaimu, tapi nanti kalau gue udah balik dari Amrik gue akan
menamparmu kalau kamu bilang itu lagi’’
‘’hhmm, rasanya sangat sulit
Tan’’
‘’sekarang memang sulit, tapi
nanti setelah kita mulai ikhlas menerimanya, semuanya akan indah pada waktunya,
percayalah’’
‘’ ehemmmmm’’
‘’kamu lapar nggak. ?’’
‘’lumayan sich’’
‘’makan es cream kayaknya
enakni’’
‘’baiklah, gue yang akan
teraktir’’
‘’memang seharusnya begitu kan’’.
Goda Adit
Gue jalan sama adit seolah olah
nggak ada yang terjadi pada kami, gue Cuma ingin memperbaiki kembali hubungan
ini lagi, gue nggak mau hubungan ini terputus walaupun hanya jadi teman tak
mengapa.
‘’Tan, gue bolah tanya satu hal’’
‘’silahkan, tnya sja tapi ingat
hanya 1’’
‘’waktu kamu tau tentang aku. . .
aku . . dan ‘’
‘’gue nggak tau jelasinnya Dit,
sakitnya sudah nggak bisa diucapin dengan kata kata. Rasanya saat itu gue . .
gue hampir bunuh diri Dit, untungnya ada Rian yang meyakinkan gue, dia yang
menghibur gue’’
‘’ kalau boleh tau, Rian itu
siapa. ?’’
‘’ orang yang selalu ada buat
gue, saat gue butuh dia selalu siap membantu gue’’
‘’ kamu suka sama dia’’
‘’gue selalu suka dia, saat
pertama bertemu gue sudah suka, tapi untuk mencintainya gue belum bisa, tapi
gue yakin gue pasti akan mencintainya’’
‘’ boleh minta satu hal’’
‘’ apa ‘’
‘’jangan pernah Cintai orang lain
selain aku’’
‘’kamu tau nggak Dit, kamu itu
egois’’
‘’aku tau kalau kamu pasti bilang
itu, sudahlah lupakan saja ini juga sudah hampir magrib, sebaiknya kita
pulang’’
‘’ia,’’
Gue pulang diantar adit, selama
dijalan jantung gue tak henti hentinya berdetak, perasaan gue kacau nggak
karuan, hhhmmm ini persaaan yang dulu pernah gue rasa saat pertama meyakinkan
hati kalau gue mencintai Adit.
Gue menjalani hari hari gue
seperti biasa, tak terasa besok adalah hari H-nya, gue harus menyiapkan mental
besok, gue pasti bisa, gue malmun tiba tiba nada sms HP gue bunyi, ternyata sms
dari Adit
‘’hy Tan, apa kamu baik, besok
adalah harinya, aku nggak tau harus bagaimana. Aku merasa nggak akan bisa
melakukan ini, apa ada solusinya’’
Gue balas message Adit
‘’jngan bicara begitu Dit, dan
pastikan ini adalah sms terakhir darimu, gue nggak mau lagi, dan tak akan ingin
dengar kabar dari kamu lagi Dit, jangan tanya kenapa dan kamu lupakan gue,
paham’’
Gue tau kalau itu akan terasa
sangat menyakitkan, tapi lebih sakit gue, gue harus mengatakan hal hal yang
sangat menyakitkan, hhmm air mataku menetes lagi. Lagi lagi gue nangis.
...........................................................................
Jam 12 malam, gue dapat sms dari
Adit
‘’maaf Tan, gue nggak
mendengarkan kamu. Gue hanya mau ngucapin happy birthday, gue pastiin kalau ini
sms terakhir dari gue. Maafin gue Tan. I LOVE U’’
Adit, Adit . . kenapa kamu begitu
Dit, bagaimana gue bisa lupain kamu kalau kamu terus terusan peduli sama gue
Dit, maafin gue juga sudah nyakitin kamu, gue juga cinta sama kamu Dit.
............................................................................
‘’Tan, kamu sudah selesai’’
panggil mama
‘’ ia ma, ayo kita berangkat’’
Hari ini adalah hari ultahku dan
hari ini juga hari pertunangan orang yang paling gue sayang. Mudah mudahan gue
bisa menjalankan hari ini, hari yang paling
menyakitkan. Hari ini 2 kisah CINTA akan benar benar terpisah, gue pernah
membayangkan kalau kampung gue ini akan jadi tempat dimana gue dan Adit
meresmikan hubungan dengan restu semua orang, sungguh hidup tidak pernah bisa
ditebak, gue selalu berharap akan keajaiban yang dapat menyatukan gue dan Adit
lagi, meskipun ragu tapi gue tetap percaya kalau tidak ada yang tidak mungkin
didunia ini kalau tuhan menghendaki, tapi juga tidak ada yang pasti karena
kepastian hanya milik Allah. Berat rasanya melangkahkan kaki ini tapi gue harus
tetap kuat, gue nggak boleh lemah. Selama diperjalanan gue tak henti hentinya
berdoa meminta yang terbaik dari Allah.
.....................................................................
‘’Selamat ya Put, Dit. Semoga
bisa melanjutkan ke jenjang pernikahan’’ sahut ibu untuk Adit dan putri.
Kuberusaha membendung agar air
mata ini tidak jatuh tapi nampaknya sia sia, air mataku malah bercucuran deras
dan semakin deras
‘’sseee. . . lllaaa . . mat
yach’’ kataku terbata bata,
Rasanya gue sdh benar benar tidak
bisa disini lagi, kalau gue paksain nantinya hanya akan membuat ibu malu, jadi
gue putuskan untuk pergi, sungguh malam nasibku, selama ini keselalu berusaha
membendung perasaanku tapi hari ini gue melihat orang yang sangat, sangat gue
cintai benar benar telah dimiliki, oh tuhan rasanya sangat sakit, detak
jantungku serasa berhenti berdetak, semua orang tersenyum kenapa gue nggak
bisa, knp hanya air mata yang selalu menetes, Tuhan ini begitu berat, sulit,
rasanya hamba sudah nggak kuat lagi, nggak gue harus pergi dari sini gue sdh
tdk sanggup lagi.
Setelah mengucapkan selamat buat
mereka, gue tatap mata Adit dalam dalam kemudian membalikkan badanku, itu
mungkin akan jadi tatapan terakhir untuk mu dit
‘’Tan’’ panggil Adit
‘’Tania, aku mencintaimu.
Sekarang dan selamanya
Gue nggak membalikkan badan
sedikitpun, gue hanya diam ditempat seperti orang bodoh, kenapa gue nggak bisa
melangkahkan kaki, kenapa gue terus diam disini, kenapa begitu sulit
menggerakkan kaki untuk melangkah pergi, semuanya telah terjadi, semua nya akan
berbeda. Gue berusaha membalikkan badan dan tersenyum, hhmm senyum membawa luka
tepatnya, kemudian melangkah pergi. Tak begitu jauh dari Adit dan Putri
seseorang memanggilku dari belakang, suara itu. Yahhh itu adalah suara Putri
‘’Adit, mencintaimu Tan’’ kata
putri meneteskan air mata
‘’Meskipun begitu, dia akan tetap
jadi milikmu jadi nggak perlu kwatir, gue nggak akan ganggu hubungan kalian’’
‘’tapi Adit tidak mencintaiku’’
‘’suatu saat dia akan
mencintaimu’’
Ya tuhan pembicaraan apa ini, ini
membuatku malah semakin sakit hati, air mata, air mata ini selalu menetes disaat
yang tidak tepat
‘’Adit hanya akan mencintaimu
Tan’’
‘’Lupakan tentang Cinta, yang
harus kau fikirkan bayimu itu, gue pergi dulu’’
‘’gue nggak hamil Tan’’ sambung
putri
‘’Maksud kamu apa si Put,
bukannya kamu hamil anak Adit’’
‘’Kamu mempermainkan aku ya Put’’
tanya adit dengan espresi marah
‘’Maafkan aku Dit, kamu tau aku
sangat cinta kamu, tapi kamu nggak pernah sedikitpun mengerti, difikiran kamu
hanya Tania, Tania dan Tania, kamu nggak pernah sedikitpun memikirkan perasaan
gue Dit. Bahkan saat Tania pergi kamu masi saja menunggunya. Aku melakukan ini
karena aku sangat mencintaimu, aku nggak mau kehilangan kamu, sedangkan aku
sadar aku nggak akan bisa merebut hatimu
jika tidak menggunakan cara ini. Maaf Dit’’ jawab Putri
‘’sungguh benar benar sulit
dipercaya Put, kamu menjual harga dirimu demi mendapatkan seseorang’’
‘’kamu nggak pernah tau dan nggak
pernah ngerasain jadi gue Tan, semua yang gue mau, semua yang gue idam idamkan
malah kamu yang mendapatkannya, aku sangat iri denganmu Tan’’
‘’kamu harus menggunakan cara
yang tulus jika kamu ingin sesuatu yang kamu inginkan juga tulus terhadapmu.
Tuhan sudah menyiapkan semuanya, semua yang kita butuhkan, kebahagiaan, jodoh,
kesuksesan. Hanya saja kita sering egois menginginkan apa yang lebih dari yg telah
disiapkan, lain kali jangan lakukan itu lagi’’
‘’kamu nggak marah sama aku Tan
.?’’
‘’kenapa harus marah, kamu lakuin
ini karena Cinta, aku bisa mengerti. Hanya saja kamu tetap tidak bisa
memaksakan Cinta Put, karena cinta dari sini(menunjuk ke dada)’’
Putri memeluk gue erat, sangat
erat sambil menucapkan ‘’maaf, maaf, maaf’’ banyak sekali kata maaf yang keluar
dari mulutnya, meskipun sedikit lega tapi gue juga kasihan padanya, dia
melakukan ini semua karena cinta dan gue bisa mengerti itu.
‘’Tan, sekarang gue sudah bisa
terima kalau kamu sama Adit’’
‘’ngomong apa sich Put’’ kataku
malu malu, kemudian Adit melangkah kearahku dan memegang tanganku
‘’Tan, kamu sudah tau
kebenarannya. Sekaarang aku mau tanya kamu mau nggak jadi istriku . ?’’
‘’ggguuueeeee. . .
tttttiiidddaaaakkk’’
‘’ hhmm aku nggak akan maksamu
Tan, kalau ka . . ‘’
‘’ gguueee tidakkk akan bisaaaa
menolak Dit,
‘’hhhaaaaa, kamu . . kamu tidak
berubah Tan, suka bikin orang penasaran hahahahaha, I LOVE U TAN’’
‘’I LOVE U TOO DIT’’
...........................................
Semua yang gue harapkan terjadi,
gue percaya keajaiban itu ada, dan sekarang kejaiban itu terjadi pada gue dan
Adit, sekarang cinta kami telah bersatu. Allah memang maha kuasa. Meskipun
awalnya sangat berat tapi Allah telah menunjukkannya, bahwa didunia ini telah
digariskan kehidupan untuk kita, hanya bersabarlah obat ketika kita sedang
diuji, seperti cinta gue an Adit yang diuji tapi Alhasil gue dan Adit bisa
menyelesaikan ujian terberat itu. Gue dan Adit kini hidup bahagian.
Komentar
Posting Komentar